Puisi Muhammad Alamsyah
PALESTINA MELUKIS LANGIT AQSA
Apalagi yang mesti dipuisikan
Bukankah kata tak bisa lagi mewakili luka kedukaan
Kesucian peradaban terbasuh air mata selautan
Suara kufur sang kafir jadi petaka penuh kezaliman
Pecah langit keislaman yang diagungkan dalam kenabian
Siapa lagi yang mesti dipersenjatai
Karena amunisi sungguh telah menghabisi nafas-nafas suci
Mudahnya rudal diluncurkan tanpa kemanusiaan
Granat diledakkan tanpa ibah kasihan
Adakah perih sedalam itu tersamakan
Tidak , kecuali kiamatlah yang sepadan
Perempuan – perempuan junjung qur’an
Lelaki-lelaki sorban berhati ihsan
Bayi-bayi merah belum berlisan
Jadi tawanan tanpa perlawanan
Ditikam keangkaramurkaan
Dimandikan darah saudara di tanah turunan
Ini bukan sulap penggal-penggalan
Tapi nyawa yang di permainkan di tengah kekafiran
Dipertontonkan di panggung debu dihantam senapan
Dan uluran tangan para berwenang tak jua dilambaikan
Air mata Palestina ialah panggilan jiwa makrifat
Jeritan rintih Palestina ialah ratapan keimanan pada suara azan sekarat
Luka-luka Palestina ialah luka-luka malaikat
Palestina tetap memahat pintu syorga
Palestina tengadah melukis langit aqsa
Kaku berselimut kafan di penjuru jalan
Angin titipkan salam pada Allah Sang Tuhan
Gerbang sejarah terbuka pelan
Majulah tuan
Bukankah ini kemuliaan jihad yang pernah didambakan
Makassar, 23 Juli 2017
Muhammad Alamsyah, lahir di Maros, 17 September 1985. Aktif menulis puisi, cerpen dan esai. Aktif dalam kegiatan seni- budaya baik skala lokal maupun nasional. Lelaki yang akrab di sapa Alam, bergabung dalam beberapa sanggar seni dan bengkel teater serta sanggar lukis di Maros, Sulawesi Selatan. Karya-karya puisinya telah banyak terbit pada berbagai media cetak dan media online. Kecintaanya terhadap seni sastra tidak membuat bakatnya dalam seni lukis terlupakan. Giat cipta lukisan -lukisan eksperimental yang abstrak natural.
__________________________________
Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected]