Mancanegara

Pakistan Enggan Lagi Jadi Mitra AS Membantu Perang di Afghanistan

NUSANTARANEWS.CO – Ketegangan diplomatik antara Amerika Serikat dan Pakistan terus berlanjut. Hal itu tak terlepas dari keenggan Pakistan menuruti keinginan AS yang hendak menjadikan kawasan kedaulatannya sebagai markas pasukan AS untuk memerangi kelompok militan, terutama Taliban di Afghanistan.

Pakistan diketahui masuk dalam strategis terbaru AS di tahun 2018 untuk memburu Taliban yang semakin kuat di Afghanistan. Sebab, AS telah menghabiskan waktu 16 tahun memburu Taliban tetapi gagal total.

Awal Januari lalu Presiden AS Donald Trump kembali melemparkan tuduhan Islamad memberikan tempat perlindungan yang aman bagi para teroris.

AS mengungkit-ungkit bantuan militer sekian miliar dolar kepada Pakistan untuk membantu memerangi teroris selama ini. Alhasil, bantuan pendanaan militer untuk Pakistan ditahan AS sebagai bentuk sanksi karena Islamabad menolak untuk menuruti keinginan Washington.

Media Pakistan melaporkan, mengutip pejabat senior dari kementerian luar negeri negara tersebut menyatakan bahwa Islamabad tengah mendiskusikan ketegangan diplomatik dengan AS ini. Sampai saat ini, keputusan belum tercapai antara kedua belah pihak.

Baca Juga:  Keluarnya Zaluzhny dari Jabatannya Bisa Menjadi Ancaman Bagi Zelensky

Sikap Islamabad yang tak kunjung memberikan keputusan dikatakan sebagai bentuk protes terhadap langkah diplomatik AS.

Diketahui, sebelumnya AS telah menambah pasukannya untuk terlibat perang di Afghanistan. AS sudah berada di Afghanistan sudah hampir 17 tahun dengan menempatkan sedikitnya 14 ribu pasukan. Pasokan makanan dan logistik tentara AS di Afghanistan dikirim menggunakan peralatan militer melalui rute dari Pakistan untuk menuju Kabul.

Dan otoritas Pakistan kini tengah mempertimbangkan opsi untuk memblokir pasokan logistik yang diperuntukkan pasukan AS di Afghanistan. (red)

Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 47