Berita UtamaLintas NusaSosokTerbaru

Pakar Filsafat dan Pemikiran Modern Indonesia dipanggil Sang Pencipta

Pakar Filsafat dan Pemikiran Modern Indonesia dipanggil Sang Pencipta
Pakar Filsafat dan Pemikiran Modern Indonesia dipanggil Sang Pencipta/Foto: Prof. Farid Wajdi Ibrahim, MA bersama para jamaah pengajian KWPSI Aceh , 14 Agustus 2020 di Warung kupi Rumoh Aceh Peurada Syiah Kuala Banda Aceh

NUSANTARANEWS.CO, Banda Aceh – Pakar filsafat dan pemikiran Modern Indonesia dipanggil Sang Pencipta. Innalillahi wa innalillahi rajiun, pakar  filsafat dan Pemikiran Modern Indonesia yang juga Guru Besar UIN Ar-raniry Banda Aceh Prof. Dr. Farid Wajdi Ibrahim, MA dipanggil sang pencipta, Sabtu (14/8) sekitar pukul 14.30 WIB di RSU Meuraxa Banda Aceh.

Kabar meninggalnya Sang Guru Besar yang merupakan salah seorang putra terbaik Aceh yang juga mantan Rektor UIN Ar-raniry Banda Aceh diterima NusantaraNews.co dari Suheri, MA alumni Pascasarjana UIN Ar-raniry Banda Aceh tahun 2010.

“Iya pak Prof sudah meninggalkan kita untuk selama lamanya, sang prof menghembus nafas terakhir pukul 14.30 di RSU Meuraxa Banda Aceh, ujar Suheri

Baca Juga:  Safari Ramadhan, Pj Bupati Pamekasan Shalat Tarawih Bersama Masyarakat di Kecamatan Tlanakan

Suheri mengatakan Frof Farid Wajdi merupakan seorang tokoh pendidikan dan pakar di bidang filsafat dan Pemikiran Modern Indonesia, hal ini ia sampaikan mengingat memori pernah ia lalui ketika mata kuliah Pemikiran Modern Nasional Indonesia yang diasuh oleh sang profesor

Menurut Suheri Prof. Farid Wajdi Ibrahim MA ketika mengasuh mata kuliah Pemikiran Modern Nasional Indonesia, ia meminta kepada kami (mahasiswa) untuk mencari/menulis makalah tokoh tokoh Pemikiran Modern Nasional Indonesia, seperti ia pernah menyuruh saya Tokoh Budayawan dari Kota Pendidikan Yogyakarta Kuntowikoyo, Hamka, Soekarno, M.Hatta, Aly Hasyimi dan tokoh tokoh muda yang di Aceh seperti Safwan Idris, Dayan Dawood, A.Madjid Ibrahim, Ibrahim Hasan dan Syamsuddin Mahmud.

Yang berkesan dan kita ancung jempol dengan Sang Profesor adalah dia bisa menerima pemikiran-pemikiran tokoh nasional yang agamis untuk dipelajari dan dipraktekkan kepada kita yang muda-muda agar bisa berhasil seperti tokoh-tokoh besar tersebut, tetapi Farid tidak pernah mentolerir kalau ada pemikiran yang bertentangan dengan Al Quran dan Hadits, tegas farid ketika mengasuh kami 12 tahun silam

Baca Juga:  Harga Beras Meroket, Inilah Yang Harus Dilakukan Jawa Timur

Meninggalnya sang pakar filsafat dan Pemikiran Modern Nasional Indonesia ini secara tiba-tiba, membuat banyak teman-teman yang kaget dan terkejut karena sang profesor beberapa hari yang lalu masih sehat walafiat dan masih rutin beraktivitas sehari hari

Sampai berita ini disampaikan, Sang Profesor yang merupakan Putra Terbaik Aceh Besar saat ini di kebumikan di Tempat Pemakaman Keluarga Gampong Rukoh Syiah kuala banda Aceh.

“Selamat jalan Pak Prof, semoga Allah SWT menerima amal jariahmu” tutup Suheri. []

Related Posts

1 of 3,049