Rubrika

Pakar Digital: Dunia Digital Seharusnya Jadi Wadah Pemantapan Nilai-nilai Kebangsaan

Ilustrasi aktivitas seseorang via jejarin Sosial (Medsos). Foto Dok. Fourandhalf
Ilustrasi aktivitas seseorang via jejarin Sosial (Medsos). Foto Dok. Fourandhalf

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Pakar Digital, Anthony Leong mengatakan perubahan informasi yang saat ini sangat terdigitalisasi harus direspon positif oleh semua pihak. Menurutnya, dunia digital dan media sosial harus menjadi wadah pemantapan nilai-nilai kebangsaan.

Dia mengatakan bahwa di era digitalisasi saat ini dunia digital harus mampu digunakan sebagai wadah pemantapan nilai-nilai kebangsaan di Indonesia.

“Meski di dunia digital, kita harus hadirkan cara berbangsa dan bernegara yang baik dan benar juga. Bukan diisi dengan hoax yang akan memecah-belah. Ini salah satu pelajaran dari Lemhannas,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Jakarta, Senin (15/10/2018).

Baca juga: Nilai-Nilai Kebangsaan Adalah Masa Kini dan Masa Depan Bangsa

Anthony menjelaskan era new media ini batasan antara komunikator (penyampai pesan) dan komunikan (orang yang menerima pesan) sudah ‘hilang’ sehingga siapa sumber produksi informasi dan konsumen informasi bisa dalam satu pengguna.

Sebab, kini output informasi yang beragam dan demokratis. Setiap pengguna memiliki kesempatan yang sama untuk menyampaikan pendapat, mengolah informasi, lalu kemudian menyebarkan kepada pihak lain.

Baca Juga:  Saat Hadiri Halal Bihalal, Camat Bungkal Harap Sekdes Tingkatkan Kinerja

Baca juga: Industrialisasi Politik dan Demokrasi Liberal serta Pupusnya Nasionalisme Kebangsaan Indonesia

“Ke depan harus suarakan voice dan gagasan. Jadi kalau di luar sana masih banyak bicara hoax, saya sarankan untuk ikut Lemhannas agar bisa tanamkan nilai-nilai luhur bangsa kepada seluruh warga,” terangnya.

Dia menambahkan, pemantapan nilai-nilai kebangsaan yang dilakukan pemerintah harus selalu disesuaikan dengan kebutuhan zaman. Hal itu bertujuan agar nilai-nilai tersebut tetap relevan dan dapat diterima masyarakat.

Baca juga: BIN: Waspadai Ancaman Proxy War dan Cyber War

“Pemantapan nilai-nilai ini juga harus bisa disesuaikan dengan generasi milenial agar seluruh generasi milenial Indonesia bisa menerima dan mengaplikasikannya,” tutupnya.

Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) pekan lalu menggelar pendidikan dan pelatihan nasional di Lembaga Pertahanan Nasional RI (Lemhannas).

(nvh/anm)

Editor: Novi Hildani

Related Posts

1 of 3,150