Berita UtamaEkonomiLintas NusaPolitikTerbaru

Padat Karya,  Inilah Cara  Atasi Lapangan Pekerjaan Untuk Anak Muda di Kabupaten Malang

Padat Karya,  Inilah Cara  Atasi Lapangan Pekerjaan Untuk Anak Muda di Kabupaten Malang
Padat Karya,  Inilah Cara  Atasi Lapangan Pekerjaan Untuk Anak Muda di Kabupaten Malang

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Anggota DPRD Jawa Timur Siadi berharap pemerintah khususnya pemkab Malang membuka lapangan kerja semaksimal mungkin. Pasalnya, banyak kalangan millenial atau anak muda di kabupaten Malang kesulitan lapangan kerja.

“Memang saat pandemi kemarin banyak tempat atau perusahaan di kabupaten Malang mulai mengurangi karyawan atau bahkan gulung tikar.

Namun, pasca pandemi, kondisinya sudah berbalik sehingga saat ini sudah saatnya pertumbuhan ekonomi membaik dan tentunya sudah saatnya ada lapangan kerja,”jelas politisi Golkar ini saat dikonfirmasi, Rabu (1/2).

Tak hanya itu, kata Siadi, dengan maksimal membuka lapangan kerja, tentunya merupakan upaya untuk mengurangi angka kemiskinan di Jawa Timur. Siadi mengatakan salah satu yang pas untuk membuka lapangan kerja massal yaitu dengan melakukan program padat karya di semua sektor.

“Padat karya di semua sektor merupakan cara yang pas untuk mengatasi jawaban kalangan muda di kabupaten Malang kekurangan lapangan kerja,” jelasnya.

Minimnya lapangan pekerjaan di Kabupaten Malang membuat kaum muda di wilayah ini khawatir akan masa depan mereka. Hal itu terungkap melalui Survei Kepemudaan yang dilakukan DPD KNPI Kabupaten Malang selama 1 hingga 15 Januari 2023.

Baca Juga:  Bupati Nunukan Tutup MTQ ke XIX Tingkat Kabupaten

“Sebanyak 60 persen pemuda di Kabupaten Malang menilai bahwa ketersediaan lapangan pekerjaan masih sulit. Sementara 17,5 persen kaum muda mengaku sangat kesulitan mencari lapangan pekerjaan di Kabupaten Malang. Ini menunjukkan pesimisme bagi kalangan pemuda terhadap potensi pekerjaan mereka di masa depan,” tegas Ketua DPD KNPI Kabupaten Malang, Zulham Ahmad Mubarok, Selasa (31/1).

Zulham mengaku, dengan fakta itu, kaum muda di Kabupaten Malang banyak yang memilih single atau jomblo. “Ada kemungkinan mereka takut menikah juga karena belum bekerja, sehingga memilih masih jomblo,” tuturnya.

Survei kepemudaan ini mengambil sampel usia muda 17 tahun hingga 39 tahun. Ada 390 pemuda dari seluruh desa se-Kabupaten Malang. Satu desa, satu pemuda memberikan jawaban.

Sedangkan berdasarkan hasil survei secara umum BPS (badan Pusat Statistik) diketahui kalau kalangan millenial di Jawa Timur lebih suka merantau. Dimana rata-rata sebagaian besar urusan pekerjaan. (setya)

Related Posts

1 of 38