Sport

Pada 11 Juni 2005 Akhir Karir Tinju Mike Tyson

mike tyson, si leher beton, iron mike, petinju hebat, petinju jagoan, petinju terkenal, tyson gigit telinga, akhir karir tyson, rekor tyson, kiprah tyson, petinju kontroversial, kehebatan tyson, nusantaranews, petinju dunia
Mike Tyson saat bertarung melawan juara kelas berat Trevor Berbick untuk menjadi juara dunia kelas berat termuda dalam sejarah tinju profesional pada 22 November 1986 di Las Vegas. (Foto: AFP/Carlos Schiebeck)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Karir tinju Mike Tyson benar-benar habis pada 11 Juni 2005 silam ketika ia harus menyerah TKO pada ronde ke-7 atas Kevin McBridge. Tyson kewalahan meladeni perlawanan McBridge sebelum akhirnya menyerah kalah.

Kevin Martin McBride adalah petinju asal Irlandia kelahiran 5 Mei 1973. Debut tinjunya dimulai pada Desember 1992. Mengalahkan Tyson pada 11 Juni 2005 si MCI Center, Washington DC merupakan keberhasilan terbesar McBride dalam dunia tinju profesional.

Setelah kekalahan ini, Si Iron Mike akhirnya mengumumkan pengunduran dirinya dari dunia tinju yang telah membesarkan namanya hingga tercatat sebagai seorang petinju terbesar dalam sejarah setelah Muhammad Ali.

Puncak meredupnya kehebatan Tyson sebetulnya sudah dimulai sejak insiden Si Leher Beton mengigit telinga kanan Evander Holyfield pada 28 Juni 1997. Pertarungan tinju yang disebut paling kontroversial sepanjang sejarah itu akhirnya membuat Tyson didiskualifikasi dari pertarungan. Holyfield pun akhirnya berhasil mempertahankan gelar kelas berat WBA.

Baca Juga:  Pencak Silat Budaya Ramaikan Jakarta Sport Festival 2024

Mike Tyson merupakan seorang petinju fenomenal setelah Muhammad Ali. Meski pernah kalah dua kali dari Holyfield dan takluk dari Loennox Lewis nyatanya petinju kelas berat asal Amerika Serikat ini tetap dikenang dibanding Holyfield dan Lewis.

Kendati bertubuh kecil untuk ukuran petinju kelas berat, Si Leher Beton memiliki daya ledak pukulan maha dahsyat. Tyson memang tidak punya pukulan andalan sebagaimana petinju lain pada umumnya. Namun, semua pukulan Tyson semuanya sangat berbahaya dan mematikan. Pukulan tangan kiri dan kanan Tyson selalu diwaspadai lawan.

Dalam pertarungan, Tyson tak mengenal kata melangkah mundur. Sebab, rumus bertinju Tyson selalu maju untuk bertukar pukulan dengan lawan. Bagi Tyson, jika dirinya melangkah mundur maka hanya akan menjadi sasaran pukulan lawan-lawannya, apalagi kebanyakan lawan Tyson memiliki jangkauan pukulan lebih panjang ketimbang pukulannya.

Meskipun selalu melangkah maju, Tyson selalu punya perhitungan matang dalam menghadapi lawannya. Bertukar pukulan tentu tak terelakkan. Namun Tyson sangat pandai dan mahir cara menghindari pukulan lawan pada jarak dekat. Ia sangat cepat dalam menghindari pukulan lawan pada jarak dekat sehingga tak pernah khawatir untuk tetap melangkah maju.

Baca Juga:  Pencak Silat Budaya Ramaikan Jakarta Sport Festival 2024

Alhasil, keberanian Tyson dalam bertarung itulah yang membuat para penikmat tinju benar-benar terhibur dengan olahraga adu jotos ini, apalagi jika yang bertarung ialah Mike Tyson. Sekadar catatan, 19 pertarungan pertama Tyson selalu diakhiri dengan kemenangan KO/TKO. Dan 12 di antaranya terjadi di ronde pertama.

Kemunculan Tyson di ring tinju tentu masih sangat dinantikan para penikmat tinju pada tahun setelah 2005, meskipun dirinya oleh sebagian kalangan dianggap sudah habis. Namun, memasuki tahun 2006 dan seterusnya kiprah Tyson sudah tak terdengar lagi. (red/ed/nn)

Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 3,050