Berita UtamaEkonomiMancanegara

Pabrik Mobil di Australia Bertumbangan di Hantam Mobil Impor

NUSANTARANEWS.CO – Setelah beroperasi selama 60 tahun, akhirnya Holden akan menutup pabrik mobil mereka yang berlokasi di Adelaide, Australia pada Oktober ini. Dilansir dari theaustralian.com, penutupan pabrik Holden yang berlokasi di Adelaide akan dilakukan pada 20 Oktober mendatang.

Rencana penutupan Holden sendiri sebenarnya sudah direncanakan oleh raksasa otomotif tersebut sejak empat tahun lalu, di mana Holden telah menderita kerugian yang cukup besar selama tiga tahun berturut-turut.

Bukan pabrik Holden saja, bahkan pada awal bulan Oktober, Toyota telah menutup pabrik mereka di Altona, Australia. Kandasnya Holden dan Toyota pada bulan yang sama sekaligus menjadi tanda berakhirnya pabrik pembuatan mobil di Australia. Sebelum kedua pabrik tersebut tutup, produsen mobil asal Amerika Ford, yang sudah 91 tahun beroperasi di Broadmeadows dan Geelong, Australia telah lebih dulu tutup pada tahun 2013.

Sementara itu, para pekerja dan penggemar otomotif di Australia berkumpul untuk memberikan penghormatan terakhir bagi mobil-mobil yang diproduksi oleh satu-satunya pabrikan mobil negara tersebut, Holden.

Baca Juga:  Dukung Peningkatan Ekonomi UMKM, PWRI Sumenep Bagi-Bagi Voucher Takjil kepada Masyarakat

Sekitar 1.000 kendaraan baik dari model tua dan baru berparade melintasi jalan-jalan di dekat kota Adelaide pada hari Minggu (15/10/2017). Holden yang mulai memproduksi mobil pada tahun 1917 ini memutuskan untuk menghentikan produksi perakitannya akibat penjualan yang rendah menyusul penguatan nilai tukar dolar Australia dan kenaikan biaya tenaga kerja. Direktur Holden, Mark Bernhard, mengatakan perusahaannya akan terus melanjutkan upaya untuk melayani para pelanggannya dan berkontribusi bagi negara.

Banyak faktor yang menyebabkan produsen mobil di Autralia tutup, salah satunya adalah banyaknya mobil impor di Australia. Pasar mobil Australia dibanjiri oleh 64 merek mobil yang membuat para produsen mobil Australia terganggu karena sangat sulit mengandalkan penjualan domestik untuk bertahan hidup. Di samping itu, Australia memang tidak punya regulasi untuk memproteksi industri mobil di dalam negerinya. (Banyu)

Related Posts