NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Kepala Lapas Sukamiskin, Wahid Husen dan dua orang lainnya pada Sabtu (21/7/2018) dini hari . Wahid langsung dibawa ke Gedung KPK untuk diperiksa intensif atas dugaan kasus suap tersebut.
Menganggapi hal itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan Menkumham, Yasonna Laoly perlu dimintai keterangan terkait dugaan transaksi suap yang dilakukan Kapalas Wahid.
Baca:
- OTT KPK Disebut Rusak Sistem Keuangan Negara, Fahri Hamzah Beber 28 Penyidik Ilegal KPK
- Walkot Batu Kena OTT KPK, Mendagri Ingatkan Kepala Daerah Di Jatim
- HM Prasetyo Apresiasi OTT KPK terhadap Jaksa di Kejati Bengkulu
Dahnil menyontohkan, terkait kebenaran adanya lobi narapidana kepada pihak terkait agar mendapat izin dan tempat lapas yang sesuai keinginan napi.
“Dengan begitu Menkumham bisa menjelaskan kepada publik, dan membongkar praktik mafia lapas yang selama ini meresahkan,” kata Dahnil kepada media, Jakarta, Sabtu (21/7).
Dahnil menilai dugaan suap kepada petugas dan menjadikan lapas tersebut tempat yang nyaman bagi narapidana koruptor bukan hal yang baru. “Hanya saja sejauh ini belum ada tindakan hukum yang nyata,” ujarnya.
Dahnil pun menilai pihak yang paling bertanggung jawab atas hal ini adalah Menkumham. “Salah satu pihak yang paling bertanggung jawab terkait dengan hal ini adalah Menteri Hukum dan HAM,” lanjut Dahnil.
Lihat juga: Kalapas Sukamiskin Diperiksa Intensif di KPK Pasca Terjaring OTT
Sebelumnya, Wakil Ketua KPK, Laode M Syarif membenarkan bahwa KPK melakukan OTT di Lapas Sukamiskin. “Betul ada kegiatan KPK di Lapas Sukamiskin,” kata Laode, Sabtu (21/7)
Akan tetapi, Laode M Syarif enggan mengungkap lebih jauh mengenai OTT di Lapas khusus koruptor tersebut. “Detailnya tunggu konferensi pers,” kata dia.
Pewarta: Roby Nirarta
Editor: Achmad S.