Puisi HM. Nasruddin Anshoriy Ch
ORKESTRA TANAH MERDEKA
Salam siapa yang diam-diam datang di tengah malam
Menyelinap di keheningan menjelang proklamasi dikumandangkan?
Malam ini ada tamu mengetuk pintu
Kakek tua dengan luka peluru di keningnya bertanya:
Jika besok pagi bangsa ini merdeka
Apakah doa dan air mata sudah tak lagi punya makna?
Bertahun-tahun sudah hujan batu jatuh di negeri ini
Gugusan gunung emas telah lama dirampas
Daulat bangsa hanya fantasi di bait puisi
Pekik merdeka hanya asap hitam yang menggantang di cakrawala
Apakah pekik merdeka hanya muncrat di mulut saja tapi senyap dalam gerak dan kerja?
Sejarah telah mengajarkan padaku setajam paku
Saat raja-raja di Nusantara bermandi darah dalam kuburnya
Mengangkat keris dan tombak di ujung hidupnya
Agar penjajah tidak membuang tinja di bening wajahnya
Agar kehormatan dan marwah Ibu Pertiwi tetap indah terjaga
Hari ini kupeluk tubuh kurus Pangeran Diponegoro
Kugenggam erat tangan renta Tjut Nyak Dien di senjakala
Dalam banjir panas air mata segenap bangsa yang menggelontor di dalam dada
Orkestra tanah merdeka ini kugelar di atas tikar istighfar
Bersama ombak laut dan pijar sang fajar
Sebab jika besok pagi bangsa ini benar-benar telah merdeka
Malam ini hanya ada doa dan cinta yang kujadikan prasasti di kesunyian jiwa
(Merayakan Kemerdekaan 2017)
Baca puisi-puisi HM. Nasruddin Anshoriy Ch di rubrik Puisi (Indonesia Mutakhir).
*HM. Nasruddin Anshoriy Ch atau biasa dipanggil Gus Nas mulai menulis puisi sejak masih SMP pada tahun 1979. Tahun 1983, puisinya yang mengritik Orde Baru sempat membuat heboh Indonesia dan melibatkan Emha Ainun Nadjib, HB. Jassin, Mochtar Lubis, WS. Rendra dan Sapardi Djoko Damono menulis komentarnya di berbagai koran nasional. Tahun 1984 mendirikan Lingkaran Sastra Pesantren dan Teater Sakral di Pesantren Tebuireng, Jombang. Pada tahun itu pula tulisannya berupa puisi, esai dan kolom mulai menghiasi halaman berbagai koran dan majalah nasional, seperti Horison, Prisma, Kompas, Sinar Harapan dll. (Selengkapnya)
__________________________________
Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: redaksi@nusantaranews.co atau selendang14@gmail.com.