NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Pengamat politik dan juga pengajar filsafat Rocky Gerung menegaskan bahwa oposisi merupakan bagian yang melekat di dalam sistem demokrasi. Sehingga lanjut dia, dalam oposisi tidak memerlukan syarat.
Hal ini disampaikan Rocky Gerung dalam kicauannya di media sosial Twitter miliknya @rockygerung. Rocky menjelaskan menjadi oposisi bukan karena di dasari oleh rasa dendam dan juga bukan karena didasari rasa dendam.
“Oposisi memang bukan karena dendam. Bukan karena benci. Itu melekat dalam demokrasi. Jadi tak perlu syarat,” tulis Rocky Gerung, dikutip Rabu (17/7/2019).
Oposisi memang bukan karena dendam. Bukan karena benci. Itu melekat dalam demokrasi. Jadi tak perlu syarat.
*Dia memang tak paham, Ndro. Pun pengikutnya. #JanganBenciKedunguanSendiri— Rocky G (@rockygerung) July 17, 2019
Kicauan Rocky Gerung ini pun kemudian dibanjiri komentar dari para netizen. Salah satunya dari pemilik akun @FatihJufri.
Baca Juga: Rocky Gerung Merasa Ada Kondisi Akal Sehat Dipalsukan Hari Hari Ini
Dirinya membalas kicauan Rocky Gerung dengan menyebut bahwa hak oposisi untuk melontarkan kritik. Menurutnya kritik merupakan hal yang sangat berharga bagi pemerintah.
“Oposisi berpikir pakai akal.. tapi di anggap musuh dan hoax.. Bagi saya biarkan lah oposisi mengkritik.. Karena kritikan itu sangat berarti bagi negara ini…,” tulis @FatihJufri.
Sebelumnya Jokowi dalam pidato kemenangannya di Sentul Bogor (14/7) lalu menyinggung soal oposisi.
Jokowi mengatakan, “Dalam demokrasi, mendukung mati-matian seorang kandidat itu boleh. Mendukung dengan militansi yang tinggi itu juga boleh. Menjadi oposisi itu juga sangat mulia. Silakan jadi oposisi. Asal jangan oposisi menimbulkan dendam. Asal jangan oposisi menimbulkan kebencian. Apalagi disertai dengan hinaan, cacian, dan makian, ujarnya,” kata dia.
Pewarta: Romandhon