Terbaru

Operasi Pasar, Upaya Pemerintah Teror Psikis Petani

Operasi pasar/Foto via Antara/Umarul Faruq
Operasi pasar/Foto via Antara/Umarul Faruq

NUSANTARANEWS.CO – Ketua Forum Tani Indonesia Wayan Supadno mengungkapkan bahwa Operasi Pasar (OP) yang digelar Pemerintah adalah suatu bentuk kegagalan dari perencanaan yang telah disiapkan oleh Pemerintah itu sendiri.

“Kalaupun terlaksana (OP), Pemerintah harus merugi dan dampaknya secara psikologi bagi petani itu menakutkan, akhirnya kabur petani nggak mau bertani lagi, anak muda nggak mau bertani, usia petani 62 persen tua, 12 persen usia muda,” ungkap Wayan saat ditemui di Jakarta, Kamis (9/6/2016).

Jika OP tetap dilakukan secara terus menerus oleh Pemerintah, lanjut Wayan, maka iklim usaha pertanian di Indonesia akan menjadi semakin tidak sehat. “Menjadikan Iklim usaha pertanian gak sehat. Kalau terus OP, pada dasarnya ada perencanaan yang gagal. Kenapa gagal? karena datanya gak jelas,” ujarnya. (Baca juga: Indonesia Terancam Kehilangan Petani).

Wayan mengaku miris dengan harga-harga pangan yang dipaksakan oleh Pemerintah seperti saat ini. Menurutnya, perbedaan data yang dimiliki Pemerintah lah yang menjadi sumber konflik. “Tidakkah pengalaman beberapa tahun silam ada petani merugi karena jual murah. Data yang beda-beda jadi sumber konflik, cetak sawah katanya ratusan ribu ha, tapi hari ini ada jutaan sawah yang terbengkalai. Di pangkalan bun ada, di Kalteng (Kalimantan Tengah) ada,” kata Wayan.

Baca Juga:  Ahli Waris Tanah RSPON Kirim Surat Terbuka ke AHY 

(Baca juga: Petani Harus Diberi Insentif dan Dijamin Stabilitas Harga).

Oleh karena itu, Wayan berharap agar Pemerintah segera membenahi tata kelola di sektor pertanian, agar para petani kecil tidak lagi menjadi korban. “Saya berharap dengan sangat, kelolalah pertanian ini untuk peradaban, bukannya untuk pemadam kebakaran. Jangan petani kecil dikorbankan, udah tahu omsetnya sedikit,” ungkapnya. (Deni)

Related Posts

1 of 3,050