Ekonomi

Online Dinilai Picu Industri Musik di Indonesia Terpuruk

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Wakil Ketua Komisi VI DPR, Inas N Zubir menilai dalam beberapa tahun terakhir, industri musik di Indonesia kian terpuruk. Hal ini dikarena perkembangan pesat industri musik online. Inas menjelaskan jauh berbeda dengan beberapa tahun sebelumnya. Dimana industri musik masih ‘menggeliat’ dan menghasilkan banyak uang bagi para pelakunya.

“Beberapa tahun yang lalu, memang banyak cara ‘membisniskan’ musik, dari mulai royalti dari RBT (Ring Back Tone), royalti dari penjualan CD dan Kaset, royalti dari rumah karaoke, pendapatan dari konser (jaman dulu konser musik masih sering), tampil di acara TV, bahkan jadi bintang iklan,” ungkap Inas N Zubir dikutip dalam keterangan tertulisnya, Kamis (1/3/2018).

Tapi, lanjut politisi partai Hanura tersebut, sejak maraknya musik online, maka marak juga industri musik Indonesia yang tenggelam oleh peradaban internet karena terlambat mempersiapkan infrastruktur serta peraturan.

Baca Juga:
Musik Mampu Merangsang Kreatifitas Seseorang
Dinamika Transformasi Musik Melayu ke Dangdut

Baca Juga:  Kondisi Jalan Penghubung Tiga Kecamatan Rusak di Sumenep, Perhatian Pemerintah Diperlukan

“Nama-nama besar dalam industri musik pun harus rela beralih profesi ke berbagai bidang, dan salah satu nama besar dalam industri musik Indonesia yang sekarang ini semakin tenggelam bahkan tengkurep adalah Ahmad Dhani,” jelasnya.

Ia menilai, ketidak mampuan Dhani untuk merambah industri musik online menyebabkan dirinya terpaksa banting stir untuk menggeluti dunia politik yang juga digelutinya secara setengah-setengah alias nanggung karena keterbatasan pendidikan dan pengetahuannya.

Inas mengklaim penyebab utama lesunya industri musik Indonesia antara lain, maraknya pembajakan, persaingan dunia musik yang semakin ketat dan tidak lagi berjarak akibat. Biaya promo TV yang semakin tidak terjangkau dan alih profesi.

“Kalau para pelaku industri musik mau agar bidang mereka bergeliat kembali, maka dibutuhkan ketrampilan tambahan untuk menguasi industri musik online agar dapat mengejar ketertinggalan,” terangnya.

Pewarta: Gendon W
Editor: Romadhon

Related Posts