NU Care LAZISNU Ponorogo Sambangi Ilham, Penderita Difabel Warga Bancar

NU Care LAZISNU Ponorogo sambangi Ilham, penderita difabel warga Bancar.
NU Care LAZISNU Ponorogo sambangi Ilham, penderita difabel warga Bancar.

NUSANTARANEWS.CO, Ponorogo – NU Care Lazisnu Kabupaten Ponorogo kembali melakukan aksi nyata peduli sesama. Kali ini NU Care Lazisnu Kabupaten Ponorogo menyambangi bocah penderita difabel sejak lahir yang ditinggal wafat ibunya, Ilham Rizky Ramadhan (13 th).

Kedatangan Tim NU Care Lazisnu diterima langsung diterima oleh pasangan lansia, Mbah Sumadi dan istrinya yang merupakan kekek dari Ilham Rizky Ramadhan di Lingkungan Sigo, Dukuh Bancar, Desa Bancar, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo, Rabu (17/8).

Pada kesempatan keluarga Mbah Sumadi menerima bantuan uang tunai dan beras dari Tim NU Care Lazisnu Ponorogo. “Kami dari NU Care Lazisnu Ponorogo, Insya Allah sudah banyak berkiprah untuk membantu ummat maupun duafa, termasuk kepada adik Ilham Rizky Ramadhan,” ujar Sri Purwaning selaku Pengurus Lazisnu bidang Pentasyarufan.

Lebih lanjut dia menambahkan bahwa kegiatan tersebut merupakan upaya Lazisnu Ponorogo turut membantu dhuafa di tengah peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 77 ini. “NU Care Lazisnu ini tidak hanya membantu meringankan beban para dhuafa’, tetapi sekaligus menyelamatkan para Aghniya’ dengan membersihkan hartanya dari hisab,” tambah Alim Noor Faizin, pengurus lainnya.

Seperti diketahui bahwa NU Care Lazisnu juga telah banyak melakukan kegiatan sosial diantaranya, santunan ribuan anak yatim, pembangunan hunian sementara (Huntara) pengungsi korban gunung Semeru di Lumajang, pencarian sumber air bersih di Nganjuk, dan banyak kegiatan sosial lainnya.

Disela-sela menerima Tim NU Care Lazisnu Ponorogo, Mbah Sumadi menyampaikan terimakasih atas bantuan tersebut. “Matur suwun sederek saking Tim NU Care Lazisnu, lemah teles, Gusti Alloh ingkang mbales,” ungkap Mbah Sumadi.

Lebih lanjut, Mbah Sumadi, kakek bocah bernasib malang yang saat ini merawat Ilham tersebut menceritakan kelainan yang dialami cucunya sejak lahir. Tidak hanya sampai disitu, saat Ilham umur 8 tahun harus kehilangan ibunya. “Ibunya Ilham meninggal karena sakit paru-paru,” ungkap Mbah Sumadi didampingi isterinya.

Sedangkan ayah Ilham saat ini menjadi TKI di Malaysia. Mbah Sumadi yang tinggal di rumah ukuran 4 m X 6 m bantuan pemerintah tersebut setiap harinya bekerja membuat sangkar burung.

Mbah Sumadi sebenarnya mengaku sudah membawa Ilham berobat ke dokter dan melakukan terapi juga. “Saat ini kami hanya pasrah karena diagnosa dari rumah sakit ternyata Ilham ini mengalami kelainan otak. Hal itu diketahui saat Ilham sudah besar. Sedangkan untuk biaya berobatnya cukup mahal, kami ndak mampu,” tandas Mbah Sumadi. (Muh Nurcholis)

Exit mobile version