Ekonomi

Neraca Perdagangan dan Transaksi Berjalan Defisit, Perekonomian di Bawah Kepemimpinan Jokowi Dianggap Gagal Total

defisit neraca perdagangan, neraca perdagangan, impor indonesia, ekspor indonesia, umkm, pemerintahan jokowi, pelarangan impor, kebijakan impor, nusantaranews, pedagangan indonesia, nusantaranewsco, nusantara news
ILUSTRASI – Ekspor-Impor Indonesia. (Foto: NUSANTARANEWS.CO)

NUSANTARANEWS.CO, JakartaPresiden Jokowi kesal karena Indonesia selalu mengalami defisit neraca perdagangan dan neraca transaksi berjalan. Meski Jokowi mengatakan defisit tersebut sudah berjalan dalam waktu yang lama, Waketum Partai Gerindra Arif Poyuono mencibir kegagalan mantan walikota Solo itu.

Poyuono heran mengapa Jokowi kemudian geram dengan kenyataan pahit tersebut. Pasalnya, bekas gubernur DKI Jakarta sudah menjadi presiden selama kurun waktu 4 tahun. Bahkan, Pilpres 2019 kembali maju ingin memimpin lagi.

“Lah kok baru sadar Joko Widodo kalau neraca perdagangan Indonesia selama memerintah selalu defisit. Itu artinya perekonomian yang dikelola Joko Widodo gagal total, alias perekonomiannya tidak sesuai Tri Sakti dan Nawacita. Atau dengan kata lain perekonomian nasional tidak mandiri karena masih mengandalkan impor,” ucap Poyuono, Jakarta, Rabu (13/3/2019).

Menurut dia, defisit perdagangan dan nerasa transaksi berjalan disebabkan ulah para menteri Jokowi yang gemar dan doyan impor berbagai macam jenis kebutuhan yang berkaitan dengan perekonomian.

Baca Juga:  Politisi Asal Sumenep, MH. Said Abdullah, Ungguli Kekayaan Presiden Jokowi: Analisis LHKPN 2022 dan Prestasi Politik Terkini

“Makanya neraca perdagangan Indonesia yang dipimpin oleh Joko Widodo tekor terus, wong menteri-menterinya doyan impor beras, gula, garam, BBM dan lain sebagainya,” kata Poyuono.

Tak perlu menodoh-bodohi orang lain, Poyuono meminta Jokowi mengevaluasi dan introspeksi diri. Pasalnya, kata dia, sebagai pemimpin Jokowi lah yang membuat kebijakan perekonomian nasional.

“Bodoh banget kita, kata Joko Widodo. Maaf ya, kita yang dimaksud itu tidak termasuk saya dan masyarakat atau Prabowo-Sandi loh! Tapi, kita yang dimaksud itu pemimpin yang membuat kebijakan perekonomian nasional,” ucapnya.

“Nah, investasi dan ekspor kuncinya kata Joko Widodo. Kalau begitu sih anak SMA yang belajar IPS juga ngerti mas. kalau neraca perdagang kita tekor artinya impor lebih banyak dari ekspor dan untuk tidak tekor ya ekspor musti ditingkatkan dengan investasi yang berbasis produk ekspor,” lanjut politisi Gerindra ini.

(eda)

Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 3,112