NUSANTARANEWS.CO, Doha – Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani menegaskan negaranya tidak akan mengubah kebijakan luar negerinya untuk menyelesaikan perseilihan dengan negara-negara Teluk Arab lainnya. Dikatakannya, Qatar tidak akan pernag berkompromi.
Seperti diwartakan Bahrain, Arab Saudi, UEA, Mesir dan beberapa negara lainnya memutuskan hubungan diplomatik dan transportasi dengan Doha, ibu kota Qatar. Mereka menuduh Qatar mendukung militan Islam dan Iran. Tuduhan itu dinilai Qatar sangat tidak berdasar sama sekali.
“Kami telah diisolasi karena kami sukses. Progres dan flatform kami adalah perdamaian bukan terorisme. Perselisihan ini mengancam stabilitas seluruh wilayah,” kata al-Thani kepada wartawan di Doha seperti dikutip Reuters.
“Kami tidak akan menyerah, dan tidak akan pernah menyerah, merdeka dari kebijakan luar negeri kami,” tambahnya.
Menlu Qatar mengungkapkan pihaknya sampai saat ini belum menerima tuntutan yang diinginkan negara-negara Teluk Arab tersebut atas keputusan serempak dan sepihaknya. Ia bersikeras ingin memecahkan perseilihan ini dengan cara damai.
“Tidak pernah ada solusi militer untuk masalah ini,” singkatnya.
Qatar, kata dia, akan tetap menghormati perjanjian gas LNG yang telah dibuat dengan Uni Emirat Arab meskipun pihaknya memutuskan hubungan dengan Doha.
Dia mengatakan bahwa Iran telah mengatakan kepada Doha bahwa pihaknya siap membantu mengamankan pasokan makanan dan akan menunjuk tiga pelabuhannya ke Qatar, namun tawaran tersebut belum diterima. (ed)
Editor: Eriec Dieda