Berita UtamaMancanegaraTerbaru

Negara Anggota ACU Siap Luncurkan Sistem Keuangan Internasional Alternatif Pengganti SWIFT

Negara Anggota ACU Siap Luncurkan Sistem Keuangan Interasional Alternatif Pengganti SWIFT
Negara anggota ACU siap luncurkan sistem keuangan internasional alternatif pengganti SWIFT.

NUSANTARANEWS.CO,  Jakarta – The Asian Clearing Union (ACU) dalam pertemuan puncak ke-50 di Teheran pada 23-24 Mei lalu telah memutuskan untuk meluncurkan sistem pesan keuangan lintas batas baru pada bulan Juni ini sebagai alternatif jaringan pembayaran internasional SWIFT.

Negara-negara anggota ACU seperti Bangladesh, Bhutan, India, Maladewa, Nepal, Pakistan, Sri Lanka, Myanmar, dan Iran akhirnya sepakat untuk memiliki sistem keuangan sendiri.

Selain dihadiri pejabat tinggi negara anggota ACU, Gubernur Bank Sentral Rusia pun turut serta dalam KTT sebagai pengamat, bersama dengan pejabat dari Belarusia dan Afghanistan.

Gubernur CBI Mohammad Reza Farzin mengungkapkan bahwa ACU akan berusaha untuk menerima anggota baru dan mendiversifikasi mata uang yang diterimanya untuk pembayaran guna membantu kampanye de-dolarisasi yang lebih luas.

Farzin meyakinkan negara anggota bahwa mengurangi pengunaan dolar AS justeru akan melindungi cadangan devisa negara dan memungkinkan penyelesaian kesepakatan perdagangan bilateral yang lebih efektif.

Baca Juga:  DPC PDIP Nunukan Buka Penjaringan Bakal Calon Kepala Daerah Untuk Pilkada Serentak 2024

Bahkan Wakil Presiden Pertama Iran Mohammad Mokhber pada pertemuan itu menegaskan bahwa, “De-dolarisasi bukan lagi pilihan sukarela oleh negara. Hal itu adalah tanggapan yang tak terelakkan terhadap penggunaan dolar sebagai ‘senjata’, katanya.

Sejauh ini, Iran memang terus berupaya menghapus penggunaan dolar secara bertahap dalam perjanjian perdagangan bilateral dengan Rusia. Awal bulan ini, Presiden Iran Ebrahim Raisi meminta CBI untuk membuang dolar AS dalam perdagangan dan menggunakan mata uang nasional sebagai gantinya.

Tahun ini, Iran juga mendaftar untuk bergabung dengan blok ekonomi BRICS yang diperkirakan akan segera meluncurkan mata uang baru untuk negara anggotanya pada pertemuan puncak mendatang di Afrika Selatan.

Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan bahwa selama kunjungannya ke Teheran bulan lalu, 80 persen perdagangan Rusia-Iran belakangan ini  lebih banyak dilakukan dalam mata uang nasional mereka. (Agus Setiawan)

Related Posts

1 of 20