Berita UtamaMancanegaraOpiniTerbaru

NATO Telah Mengubah Eropa Menjadi Medan Perang Melawan Rusia (Bag. 2)

NATO Telah Mengubah Eropa Menjadi Medan Perang Melawan Rusia (Bag. 2)Manuver Tank NATO di Polandia
NATO telah mengubah Eropa menjadi medan perang melawan Rusia/Foto: Manuver Tank NATO di Polandia.

NUSANTARANEWS.CO – NATO kini telah menjadi kekuatan politik yang paling berpengaruh di Eropa. Pembentukan komando-komando baru NATO, jelas merupakan fakta bahwa NATO telah mengubah Eropa menjadi medan perang melawan Rusia

Sementara, Norwegia di bawah pemerintahan koalisi hijau-merah pada tahun 2000-an, merupakan lawan NATO dalam rencana pertahanan rudal AS. Namun belakangan mengubah sikapnya dan mendukung perisai rudal tersebut sejak KTT NATO 2010 di Lisbon.

Ironisnya, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg (mantan perdana menteri sosialis Norwegia) dulu adalah penentang utama jaringan pertahanan rudal tersebut dan secara terbuka mengkritik rencana tersebut dalam sebuah kunjungan ke Moskow pada tahun 2007.

Rencana pertahanan rudal AS di Eropa telah menjadi salah satu isu yang paling sensitif dalam hubungan Rusia dan NATO selama sepuluh tahun terakhir. Meski Kementerian Pertahanan Norwegia dan juga pejabat NATO menyatakan bahwa jaringan pertahanan tersebut tidak ditujukan ke Rusia, namun Moskow tidak setuju dengan alasan tersebut. Rusia berpandangan bahwa penempatan pertahanan rudal AS tersebut telah mengubah keseimbangan kekuatan nuklir.

Baca Juga:  Prabowo-Gibran Menang Telak di Jawa Timur, Gus Fawait: Partisipasi Milenial di Pemilu Melonjak

Menurut Julie Wilhelmsen, peneliti senior di Norwegian Institute of International Affairs (NUPI), partisipasi Norwegia dalam pertahanan rudal NATO akan menjadi langkah mundur dari kebijakan ekuilibrium. Wilhelmsen berpendapat bahwa Norwegia dengan demikian akan kehilangan statusnya sebagai wilayah keseimbangan antara timur dan barat dan menjadi “sekutu AS yang agresif,” tegasnya.

Duta Besar Rusia untuk Norwegia Teimuraz Ramishvili sebelumnya mengatakan bahwa bergabung dengan pertahanan rudal NATO akan membahayakan perbatasan Norwegia, karena akan memicu reaksi dari Rusia.

Dalam tiga sampai lima tahun ke depan tampaknya risiko konflik akan tinggi dan sangat bergantung pada situasi global, terutama hubungan AS-Rusia dan perkembangan di Uni Eropa. Hanya waktu yang akan menunjukkan apakah Uni Eropa akan dapat menemukan cara untuk mencegah dirinya dari keruntuhan dan bertahan sebagai wilayah demokrasi.

Untuk diketahui bahwa bagian pertama dari pertahanan rudal NATO dinyatakan beroperasi pada 2016. Terdiri dari radar dan basis rudal yang dikendalikan dari markas besar NATO di Ramstein, Jerman. Sampai hari ini, NATO telah menyebar rudal dan radar di seluruh Eropa, termasuk yang berbasis di Rumania dan kapal fregat Spanyol. Selain itu, sebuah basis rudal di Polandia diperkirakan akan siap pada 2018. Denmark dan Belanda berkontribusi pada pertahanan rudal dengan kapal mereka. Skenario yang sama mungkin berlaku untuk Norwegia. (Agus Setiawan)

Related Posts

1 of 12