NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Mantan komisioner Komnas HAM Natalius Pigai menanggapi sinis pernyataan Staf Khusus Presiden Kelompok Kerja Papua, Lenis Kagoya yang menyebut kritik Pigai selama ini terhadap Joko Widodo hanya mewakili pribadi, bukan masyarakat Papua.
Lenis menilai, Pigai tidak memahami kondisi sebenarnya Papua di era kepemimpinan Joko Widodo, dan hanya mengkritik atas asumsi pribadi belaka. Pigai lalu diminta jangan membawa-bawa nama masyarakat papua untuk kepentingan politik pribadinya tersebut.
Baca juga: Aktivis Ini Minta Jokowi Hentikan Pencitraan Terkait Pembangunan Papua
“Lebih dari 25 tahun membela rakyat kecil yang miskin dan tertindas di Papua, saya akan tetap menjadi tumpuan harapan,” kata Pigai melalui keterangan tertulisnya, Jakarta, Rabu (12/9/2018).
“Tahun 2014, saya ikut andil menangkan Jokowi sebesar 93 persen di Papua dan satu kabupaten kelahiran saya, kampung halaman saya menangkan Jokowi, menang 100% dan Prabowo 0%. Itu hanya saya yang bisa lakukan,” tambah Pigai.
Dia menyayangkan kritiknya selama ini terhadap kepemimpinan Jokowi tidak dianggap sebagai sebuah fakta kebenaran, terutama di Papua.
Baca juga: Jokowi Dinilai Lebih Banyak Pencitraan dalam Pembangunan Infrastruktur di Tanah Papua
“Tapi Jokowi kejam, tanpa perasaan. Saya akan membuat malu Jokowi di Papua bukan karena saya dukung Prabowo, Karena bagi rakyat papua Jokowi maupun Prabowo sama saja tidak bermanfaat. Tetapi dalam Pilpres 2019, saya menghukum orang yang penuh dengan kebohongan dan pencitraan dan menyakiti rakyat saya. Jokowi selesai di Papua,” tegasnya.
“Jokowi jangan sombong bisa menang di Papua meski suara kami tidak signifikan secara nasional. Tetapi ini tanda-tanda Jokowi ketakutan,” sambung Pigai. (eda/bya)
Editor: Banyu Asqalani
