NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Komosioner Komnas HAM 2012-2017, Natalius Pigai mendesak Presiden Jokowi perintahkan Panglima TNI dan Kapolri menarik pasukan keamanan yang sedang beroperasi di Papua.
Diketahui, TNI dan Polri mengerahkan tim gabungan untuk memburu kelompok KKSB pimpinan Egianus Kogoya. Kelompok separatis ini diketahui juga baru saja kehilangan sejumlah anggotanya usai terlibat baku tembak dengan TNI. Sementara, di pihak TNI tiga prajurit gugur sebagai kusuma bangsa dalam insiden tersebut.
Di tengah kondisi tersebut, Pigai justru memiliki pendapat berbeda. Menurut dia, sebaiknya pasukan keamanan dan operasi di Papua dihentikan saja.
“Saya minta saudara memberi perhatian kepada anggota TNI di seluruh pelosok Indonesia, termasuk di Papua. Kebijakan operasi keamanan yang diterapkan ternyata ada anggota yang mederita sakit di hutan belantara Papua. Sebagai pembela kemanusiaan saya merasa kasihan atas semua penderitaan ini,” ujar Pigai, Selasa (11/3/2019).
Pigai menuturkan, berbagai kebijakan pemerintahan Jokowi-JK di Papua membahayakan keselamatan rakyat kecil tidak berdosa. Bahkan, kata dia, rasa nasionalisme rakyat Papua sudah dititik nadir selama kepemimpinan periode 2014-2017 karena berbagai pelanggaran HAM dan hukum, baik terhadap rakyat Papua maupun juga non Papua.
“Atas nama kemanusiaan saya meminta saudara Presiden Joko Widodo agar menarik mundur semua pasukan TNI dan Polri yang menjalankan operasi di Papua dan untuk selanjutnya menjalankan langkah-langkah konstruktif, komprehensif dan persuasif melalui dialog yang bermatabat,” serunya.
Tokoh asal Papua ini mengingatkan Jokowi jangan hanya sibuk memperebutkan kekuasaan semata sementara lupa dengan kondisi rakyat, khususnya di Papua.
“Bapak jangan hanya mengejar ambisi jabatan di singgasana kekuasaan. Anda belum paham betul tentang kondisi bangsa ini sesungguhnya. Kenyataannya anda sudah lakukan kebijakan yang destruktif dan mengancam eksistensi bangsa,” pintanya.
(eda)
Editor: eriec Dieda