Opini

Nasib Jokowi di 2019 (Sebuah Otokritik)

Melihat para pendukung Jokowi saat ini sebagian besar terlihat sedang mabok kemenangan. Memuja habis-habisan Jokowi dan menghujat separah-parahnya kubu lawan.

Begitu bangga pakai seragam dan aksesoris pro Jokowi serta berfoto ria di manapun. Lalu apa yang telah mereka lakukan untuk menggarap kantong-kantong suara potensial untuk Jokowi 2019?

Saya bangga melihat relawan Jokowi berbondong-bondong datang ke pernikahan anak Jokowi. Baik yang di Solo maupun yang di Medan. Saya yakin dibutuhkan dana yang tidak sedikit bagi masing-masing relawan untuk datang di acara tersebut. Kalau ditotal sekian ribu relawan tentu luar biasa besar jumlahnya.

Pertanyaannya, berapa dana yang dikumpulkan oleh relawan Jokowi untuk membantu korban banjir bandang dan longsor di Pacitan, Sleman dan tempat lain yang kena bencana, termasuk warga di pengungsian erupsi Gunung Agung ?

Mengapa mereka tidak rendah hati seperti Jokowi yang menyentuh hati rakyat kecil dengan kasih yang tulus dan membuat kegiatan nyata berbagi dengan rakyat kecil seperti : Mengadakan Hiburan Rakyat, Kerja Bakti di Kampung, Bazar Sembako Murah, Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Sunatan Massal, Penyuluhan Kesehatan, Kursus Kewanitaan dll.

Kenapa belum terlihat Relawan Jokowi yang membentuk RETANA (Relawan Tanggap Bencana) dengan kerjasama dengan BNPB dan turun langsung ke daerah bencana ?

Mudah-mudah mereka cepat tersadar bahwa apa yang mereka lakukan selama ini belum berpengaruh positif untuk menaikkan elektabilitas Jokowi. Kecenderungannya yang terjadi justru sebaliknya.

Ahok Weakness Point Untuk Jokowi

Sudah menjadi rahasia umum bahwa sebagian para pendukung Jokowi adalah juga pendukung Ahok. Tapi untuk kondisi saat ini memuja Ahok berlebihan akan berefek negatif terhadap Jokowi. Para pendukung Jokowi harus menyadari tidak semua pendukung Jokowi juga menjadi pendukung Ahok.

Baca Juga:  Keingingan Zelensky Meperoleh Rudal Patriot Sebagai Pengubah Permainan Berikutnya?

Menjadikan Ahok dalam satu kotak bersama Jokowi untuk saat ini justru melemahkan posisi Jokowi. Seolah-olah menempatkan Jokowi menjadi pendukung “penista agama” yang sudah divonis bersalah oleh pengadilan. Apabila fenomena ini berlangsung terus menerus bisa jadi pendukung Jokowi yang anti Ahok akan balik badan meninggalkan Jokowi.

Saran saya, keluarkan Ahok dari kotak Jokowi. Biarkan Ahok beristirahat dengan tenang di Mako Brimob. Dan biarkan Jokowi melenggang di 2019 tanpa beban.

Janji Jokowi Tak Akan Selesai Hanya Waktu 5 Tahun

Seperti kita tahu saat ini Jokowi sedang membangun infrastruktur dengan fokus di luar Jawa. Di pulau Jawa hanya disentuh sambil lalu. Mengapa begitu? Karena kondisi faktual infrastruktur di luar Jawa khususnya Indonesia Timur selama ini memang diabaikan oleh Presiden-Presiden terdahulu. Mereka hanya fokus membangun di Pulau Jawa. Jadi sangat masuk akal kalau pilihan fokus kerja Jokowi banyak menggarap pembangunan infrastruktur di luar pulau Jawa.

Apa Akibatnya? Ini pertaruhan politik yang luar biasa berani yang dilakukan Jokowi. Beliau secara sadar seolah telah “menganaktirikan” rakyat di pulau Jawa yang notabene mayoritas pemilih potensial. Dan ini sangat disadari oleh Jokowi. Ini yang seharusnya ditambal oleh para pendukung Jokowi. Mereka harus melupakan pesta hura-hura dan mulai turun ke lapangan khususnya di kantong-kantong pedesaan di Pulau Jawa.

Baca Juga:  Dewan Kehormatan yang Nir Kehormatan

Para pendukung Jokowi harus menyadari mayoritas rakyat kecil belum sepenuhnya menikmati hasil kerja Jokowi. Mereka inilah kelompok yang mudah dan rentan dicuci otak oleh kubu lawan. Apalagi kubu lawan sudah mulai menggarap mereka melalui masjid-masjid dengan menggarap isu sesat seolah-olah Jokowi tidak peduli umat Islam dan hanya memikirkan pembangunan fisik semata.

Masyarakat kecil tidak mau mengerti bahwa prioritas pembangunan Jokowi di tahap awal adalah membangun infrastruktur ekonomi, setelah itu baru fokus ke pembangunan SDM dan kesejahteraan rakyat. Mereka tidak peduli. Bupati atau Gubernur yang seharusnya mengisi kekosongan tersebut sebagian besar tidak mampu melaksanakan tugas dengan baik. Mereka asyik bermain politik atau bercengkerama dengan uang hasil korupsi.

Relawan pendukung Jokowi seharusnya memahami ini dan segera menambal kekosongan yang belum sempat disentuh Jokowi. Relawan Jokowi jangan terpukau dengan sambutan riuh rakyat di mall-mall atau tempat yang dikunjungi Jokowi. Pada saat dihadapkan pada realita hidup yang sulit dan ada iming-iming uang seratus ribuan plus janji akan mendapatkan surga, mereka serta merta akan melupakan Jokowi.

Peranan Partai?

Banyak partai sudah mendukung Jokowi untuk maju di Pilpres 2019. Apakah hal ini menjamin Jokowi akan dengan mudah terpilih lagi? SANGAT TIDAK MENJAMIN !!!
Mereka hanya politis mendukung tapi tidak sepenuh hati. Buktinya, di beberapa pilkada gubernur atau bupati/walikota mereka asyik sibuk mementingkan diri sendiri. Mereka sibuk bersitegang dan berperang melawan sesama partai pendukung Jokowi.

Paling ideal adalah Koalisi Nasional seharusnya ditularkan sampai pada Koalisi Daerah, agar mesin pemenangan Jokowi bersatu padu dan satu komando memenangkan Jokowi pada 2019. Tapi ini tidak terjadi. Jadi kesimpulan saya, mereka tidak satu hati mendukung Jokowi. Mereka hanya mau jatah kursi menteri. Titik

Baca Juga:  Drone AS Tidak Berguna di Ukraina

Relawan Jokowi harus memahami konstelasi ini. Dan mulai berbenah, putar haluan mengisi kekosongan yang seharusnya dilakukan oleh mesin partai pendukung Jokowi. Petinggi partai hanya sibuk menanam saham tapi lupa caranya bertanam. Bertanam artinya langsung turun ke lapangan menanamkan kepercayaan rakyat terhadap Jokowi.

Ada Lubang Besar

Saya menyadari tulisan ini akan membuat sebagian besar pendukung Jokowi meradang. Tidak ada masalah. Setidaknya sebagai sesama pendukung Jokowi saya telah mengingatkan. Ada lubang-lubang besar yang bisa kita isi dan tambal bersama.

Jangan sibuk membela penulis pujaan yang gagap dan gagal jadi pembicara di televisi. Juga jangan sibuk mengomentari tingkah laku memalukan “superman cungkring”. Atau habiskan energi dan waktu mengkritisi tingkah gubernur yang sedang berlagak bego.

Mari bersatu padu mengisi kekosongan yang belum sempat diisi oleh Jokowi. Saat ini belum terlambat. Jangan membiarkan Jokowi berjalan dan berjuang sendirian. Sejatinya saat ini dan setidaknya 10 tahun kedepan, Indonesialah yang membutuhkan orang hebat seperti Jokowi, bukan sebaliknya.

Anda tidak ingin Jokowi berakhir tragis?
Ayooo jangan hanya meringis
Kita bahu membahu mendukung Jokowi sampai perjuangan ke garis finish.
Jangan biarkan Indonesia dipimpin manusia bengis atau manusia oportunis.

Jangan biarkan Indonesia menangis!!!

Penulis: Rudi S. Kamri

Related Posts

No Content Available