Mancanegara

Nasib Eurofighter Typhoon Austria: Sudah Jarang Terbang, Dipensiun Dini

Nasib Eurofighter Typhoon Austria yang jarang terbang.
Nasib Eurofighter Typhoon Austria yang jarang terbang dan menimbulkan kegemparan politik/Foto: orf.at

NUSANTARANEWS.CO, Wina – Nasib Eurofighter Typhoon Austria yang jarang terbang. Austria adalah negara kecil yang netral namun angkatan udaranya memiliki 15 jet tempur Eurofighter Typhoon berperforma tinggi untuk pertahanan. Dengan anggaran militer yang sangat kecil, negara netral ini sangat jarang menerbangkan jet tempur canggihnya tersebut – karena terlalu mahal untuk anggaran militer pemerintah yang sederhana.

Pada hari tertentu, hanya tiga Typhoon yang siap tempur dengan pilot dan senjata — dan hanya antara pukul 8:00 dan 16:00 sesuai dengan anggaran operasional mereka. Kalau pun terbang, Thypoon hanya membawa satu rudal udara-ke-udara jarak pendek pencari panas IRIS-T – sesuai dengan nilai pembelian “paket hemat”.

Dengan kata lain, Austria memiliki kemampuan tempur udara kelas atas yang jauh lebih banyak daripada yang mampu mereka manfaatkan. Biaya operasional Typhoon setelah menghitung bahan bakar dan pemeliharaan berkisar US$ 15.000 per jam terbang bagi Angkatan Udara Austria. Sementara kemampuan anggaran militer hanya 1.070 jam penerbangan per tahun untuk seluruh armada dengan 12 pilot.

Baca Juga:  Militer Israel Kawal Aksi Pemukim Zionis Bakar Pemukiman Paletina di Tepi Barat

Saking jarangnya terbang dengan perawatan yang memadai Typhoon Angkatan Udara Austria terbilang masih mulus dan gress. Dengan anggaran militer hanya US$ 4 miliar, hanya itu yang mampu dilakukan oleh militer Austria.

Pengurangan biaya operasional adalah konsekuensi yang tak terhindarkan dari sebuah negara kecil dan netral yang membeli terlalu banyak pesawat tempur canggih. Meski tidak memiliki banyak tanggung jawab, Angkatan udara Austria setidaknya harus melindungi ruang udara negaranya sendiri.

Kementerian Pertahanan Austria mengumumkan bahwa mereka akan mengganti semua Eurofighter Typhoon mereka pada tahun 2020, dengan alasan bahwa penggunaan Typhoon yang berkelanjutan selama 30 tahun akan menelan biaya sebesar 5 miliar Euro – di mana sebagian besar hanya dihabiskan untuk pemeliharaan.

Kementerian percaya bahwa membeli pesawat tempur baru yang berada di bawah kemampuan Thypoon akan menghemat 2 miliar Euro selama periode yang sama.

Badai politik dan korupsi benar-benar telah membuat jet tempur multirole canggih Eurofighter Typhoon pensiun dini dari Angkatan Udara Austria. Padahal Typhoon saat ini adalah satu-satunya armada jet tempur yang tersedia dalam angkatan udara Austria dengan jam terbang yang masih sangat panjang. (Agus Setiawan)

Related Posts

1 of 3,050