FeaturedKolomPeristiwa

Nasakom dan G30S/PKI

Oleh: Habil Marati*
NUSANTARANEWS.CO – Apakah Bung Karno dikudeta PKI Secara Idiologis? Saya tidak begitu dalam memahami latar belakang Soekarno menformulasikan ide Nasakom duduk berdampingan dengan Pancasila. Demikian juga Saya tidak begitu memahami yang melatar belakangi Mengapa NU bisa menerima konsep Nasakom ini. Nasakom lahir bukan karena ide Bung Karno tapi atas desakan dan propaganda Partai Komunisme dan Marxisme Asia Tenggara.

Sampai hari ini formulasi Nasakom yang digagas Bung Karno ini tidak jelas statusnya apakah sebagai Ideolagi baru untuk mengantikan Pancasila? atau sebagai Politik akomodatif?. Sangat jelas bahwa Nasakom itu anti Pancasila. Nasakom dicetuskan kembali Bung Karno pada tahun 1960. Menurut Bung Karno, konsep Nasakom adalah Politik jalan tengan, Bung Karno menyampaikan pandangan bahwa Pancasila dan Nasakom adalah masa depan Indonesia.

Dari pernyataan Bung Karno ini, bagaimana mungkin akan terjadi hubungan harmoni antara Pancasila dan Nasakom.

Nasakom jelas bukan Pancasila, Demikian juga, bahwa Nasakom tidak bisa hidup berdampingan dengan Pancasila. Komunis dibangun atas kekuatan proletar, anti Agama, menghalalkan segala cara. Sementara Pancasila itu dibangun atas dasar kemanusian yang ber Ketuhanan Yang Maha Esa.

Baca Juga:  Pesawat Yang Hlang Kontak di Nunukan Berhasil Ditemukan. Pilot Selamat dan Mekanik Meninggal

Kesalahan terbesar Bung Karno adalah dominasi penonjolan pemikiran politiknya, termasuk konsep Nasakom ini yang sangat mengerikan terjadinya pertumpahan darah yang di lakukan Komunis sejak 1948 di Madiun, lalu pembunuhan para Jendral Angkatan Darat, lalu dibalas oleh Jendral Soeharto melalui pembersihan orang-orang beridiologi Komunisme dan Marxisme.

Dalam pandangannya, Bung Karno menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan Komunisme dalam konsep Nasakom adalah Sosialisme. Padahal Marxisme itu sendiri adalah berisikan teori sosial yang dibangun pada landasan proletarian. Sementara Pancasila sendiri telah meliputi konsep Sosial atas dasar kemanusian berdasarkan pada Ketuhanan Yang Maha Esa.

Disinilah sepertinya Bung Karno disetir oleh para propagandais Komunisme yang hampir menggiring bangsa Indonesia pada perang saudara dan menghancurkan Pancasila. Dengan kata lain bahwa Konsep Nasakom itu tidak sesuai dengan Pancasila, tidak sesuai dengan prinsip prinsip kepribadian bangsa Indonesia yang religius. Komunisme itu anti Agama, sehingga mana mungkin Agama Islam bisa duduk bersama sama dengan Komunis dalam satu idiologi politik Nasakom.

Pemerintah yang Terlalu Akomodatif

Akibat Bung Karno terlalu akomodatif terhadap Komunisme padahal Komunisme pada tahun 1948 membunuh ulama dan santri secara keji. Pada tahun 1960 Bung Karno kembali melancarkan politik akomodatif terhadap Komunis Indonesia melalui konsep Nasakom. Meletusnya gerakan 30S/PKI atau Gerakan 30 September dipicu oleh penolakan konsep Nasakom yang dilakukan sebagian besar politisi Islam, ABRI maupun sebagian besar Nasionalis.

Baca Juga:  Peduli Bencana, PJ Bupati Pamekasan Beri Bantuan Makanan kepada Korban Banjir

Partai Komunis Indonesia (PKI) dan Marxisme memandang bahwa situasi politik terhadap Bung Karno akibat konsep Nasakom ini telah dipandang kuat mengarah pada penghianatan Negara dan Pancasila. PKI melihat celah ini lalu melancarkan G30S/PKI. G30S/PKI adalah aksi politik mendahului yang dilakukan oleh PKI yang didorong kekahawatiran kekuasaan Bung Karno semakin redup.

Disamping itu, konsep Nasakom telah melahirkan tekanan berat yang dilakukan oleh PKI terhadap Bung Karno untuk membubarkan beberapa ormas Islam dan partai politik Islam serta penangkapan terhadap beberapa Ulama Islam. Bung Karno adalah beragama Islam dan belajar Politik pada Tjokro Aminoto, jadi mana mungkin Bung Karno memusuhi Ulama Islam dan ormas Islam serta partai politik Islam. Tapi ini semua adalah rongrongan PKI terhadap President Soekarno. Seandainya Bung Karno tidak melahirkan konsep Nasakom maka tidak akan ada Supersemar, Bung Karno tetap jadi President sampai akhir masa jabatannya.

Demikian juga halnya bahwa peristiwa G30S/PKI paska berakhirnya kekuasaan Orde Baru yang di mulai dari Supersemar 1966 sampai dengan 21 Mei 1998 adalah masih menjadi bahan spekulatif, pada hal peristiwa G30S/ PKI itu memang benar secara politik idiologis dilakukan oleh Komunis Indonesia secara brutal. Tetapi yang masih menganjal di benak saya sampai hari ini mengapa NU ikut mendukung konsep Nasakom Bung Karno, Apakah ini hanya merupakan taktik Politik NU?

Baca Juga:  Bencana Hidrometeorologi Incar Jawa Timur, Heri Romadhon: Masyarakat Waspadalah

Padahal dalam pandangan politik saya, Konsep Nasakom ini adalah merupakan Kudeta PKI secara idiologi pada Bung Karno. Konsep Nasakom adalah catur Politik PKI sebab PKI sadar mana mungkin idiologi komunis yang anti agama akan duduk berdampingan dengan Pancasila, Islam dan Tentara dalam sebuah konsep harmoni idiologi politik. Dengan demikian sangat jelas bahwa konsep Nasakom ini di dorong oleh PKI dengan tujuan untuk mengkudeta Bung Karno dari kekuasaan Presiden. Lahirnya Supersemar disebabkan oleh G30S/PKI. Sementara G30S/PKI lahir karena konsep Nasakom.

*Habil Marati, politisi senior dan anggota Anggota DPR RI 2004-2009.
Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 24