Mancanegara

Naruhito, Kaisar Baru Jepang Resmi Naik Tahta

Naruhito
Kaisar Naruhito

NUSANTARANEWS.CO – Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menyampaikan salam atas nama rakyat kepada Kaisar Naruhito yang naik tahta pada hari Rabu (1/5) – sekaligus mengantarkan Jepang kepada era baru yang disebut Reiwa. Dalam arus gelombang globalisasi ketiga ditengah turbulensi situasi global yang tidak menentu – rakyat bertekad bersama-sama memastikan masa depan Jepang yang jaya, damai, penuh harapan serta menjadi negara yang dapat banggakan.

Hari pertama era baru dalam sejarah Jepang penuh dengan perayaan dan ritual. Kaisar baru mengikuti dua upacara penting guna menandai peristiwa ini. Pertama adalah upacara untuk menunjukkan bahwa dirinya telah mewarisi Pusaka Kekaisaran dari ayahnya, yang turun takhta hari Selasa, berupa pedang dan permata suci yang telah diwariskan selama berabad-abad sebagai bukti status Kaisar.

Setelahnya, Kaisar Naruhito menemui perwakilan rakyat, termasuk perdana menteri, pimpinan dari dua majelis Parlemen, Hakim Ketua Mahkamah Agung dan para pimpinan pemerintahan daerah.

Baca Juga:  Rezim Kiev Wajibkan Tentara Terus Berperang

Kaisar kemudian memberikan pidato pertamanya, di mana Kaisar mengatakan bahwa dirinya menaiki takhta, sesuai dengan Konstitusi Jepang dan Undang-undang yang berlaku. Kaisar selanjutnya mengatakan mengenai tanggung jawab penting yang telah diembannya, dan dirinya sangat terharu. Kaisar juga menyampaikan rasa hormat dan penghargaan yang tulus atas sikap yang ditunjukkan oleh Yang Mulia Kaisar Emeritus sebagai simbol negara dan persatuan rakyat Jepang.

Dalam masa kekaisarannya, Naruhito berjanji akan mengingat langkah yang telah ditempuh oleh Yang Mulia Kaisar Emeritus dan mempertimbangkan jalur yang ditapaki kaisar-kaisar sebelumnya, dan akan mengabdikan dirinya bagi peningkatan diri. Kaisar dengan tulus mendoakan bagi kebahagiaan rakyat dan pembangunan lebih lanjut negara serta juga perdamaian dunia.

Sebagai informasi, Kaisar Naruhito lahir pada 23 Februari 1960, putra tertua Kaisar Emeritus dan Permaisuri Emerita. Dibesarkan oleh orang tuanya dengan tradisi yang kuat.

Setelah lulus universitas, ia melanjutkan studi di Inggris di Universitas Oxford. Naruhito juga masuk ke fakultas pasca sarjana di Jepang. Ini merupakan hal yang pertama kalinya bagi anggota keluarga Kekaisaran.

Baca Juga:  Apakah Orban Benar tentang Kegagalan UE yang Tiada Henti?

Pada ulang tahunnya yang ke-31, diangkat secara resmi menjadi Putra Mahkota. Di tahun 1993, bertunangan dengan Masako Owada dan menikah pada bulan Juni tahun itu. Delapan tahun kemudian mereka dikaruniai seorang anak perempuan, Putri Aiko. Kaisar Naruhito berusia 41 tahun saat itu.

Terkait tugas-tugasnya sebagai kaisar, Kaisar Naruhito menunjukkan bahwa ia ingin terus mengikuti jejak ayahnya. Ia telah berulang kali mengunjungi tempat-tempat yang terkena dampak Perang Dunia II, seperti Hiroshima, Nagasaki, dan Okinawa. Menghadapi sejarah perang tersebut, ia mendoakan perdamaian.

Sama seperti ayahnya, Kaisar juga memperlihatkan simpati kepada orang-orang yang terdampak bencana. Ia dan Permaisuri telah mengunjungi tempat-tempat pengungsian darurat selama gempa-gempa besar di Jepang.

Dengan naik takhtanya Kaisar Naruhito, secara bersamaan Jepang akan memiliki Kaisar sekaligus Kaisar Emeritus. Ini merupakan yang pertama kalinya dalam sejarah modern. (Alya Karen)

Related Posts

1 of 3,059