NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Upaya untuk memunculkan calon tunggal dalam Konferwil Ansor Jatim terancam terganjal. Pasalnya, Pimpinan Pusat (PP) GP Ansor menilai upaya tersebut merupakan proses kemunduran mengingat banyak kader Ansor yang mumpuni menjadi organisasi pemuda NU tersebut.
“Ya aneh lah kalau sampai muncul calon tunggal. Tidak ada itu monopoli kepemimpinan,” tegas Wasekjen PP GP Ansor, Achmad Hadinudin, Kamis (21/3/2019).
Hadinudin mengatakan, sebagai Banom NU yang mewadahi kelompok kelompok intelektual muda NU baik itu dari Pesantren dan non pesantren, yang selalu menumbuhkan iklim demokrasi.
“Kalau ada calon ketua yang kemudian menutup kesempatan calon lain untuk bisa maju itu jelas sesuatu yang kurang pas. Selama memang seseorang bisa ikut kontetasi ketua Ansor Jatim, dia memenuhi syarat sesuai AD/ART maka harus diberi kesempatan untuk maju, jangan dihalangi,” jelasnya.
Di Ansor, kata Hadinudin, tidak ada yang namanya monopoli kepemimpinan, atau monopoli kekuasaan. Politisi Gerindra Jatim ini meyakini disetiap cabang punya kriteria sendiri sendiri siapa yang dinilai layak memimpin Ansor Jatim.
“Jadi tidak tertutup kemungkinan kader kader Ansordi Jatim yang sebenarnya ingin maju untuk ikut dalam kontestasi ini. Kita tunggu saja dinamika politik di tubuh Ansor,” kata Hadi.
Bagaimana dengan calon yang berupaya memunculkan calon tunggal dalam Konferwil Ansor Jatim mendatang.
“Ya nggak apa-apa sah-sah saja dalam berpolitik, cuma jangan memaksa dan melakukan tekanan tekanan pada cabang,” terangnya.
Sebelumnya, Konferensi Wilayah (Konferwil) Gerakan Pemuda Ansor Provinsi Jawa Timur baru akan dilaksanakan pasca pemilu 17 April. Namun arah dukungan sudah mengerucut ke sosok Moh Abid Umar atau biasa disapa Gus Abid. Bahkan GP Ansor Kota Surabaya secara gamblang mendukung Gus Abid sebagai calon tunggal Ketua PW GP Ansor Jatim periode 2019-2023.
Pewarta: Setya N
Editor: Eriec Dieda
