NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) akan menggelar Muktamar Ke XIII di kota Mataram Nusa Tenggara Barat (NTB) yang berlangsung mulai 26-30 November 2017. Rencananya, muktamar ini dkan dihadiri Ketua MPR RI Zulkfili Hasan, Wakil Ketua DPR RI Fahri, Kapolri Jenderal (Pol) Prof. Muhamad Tito Karnavian, Menpora Imam Nahrowi, Gubernur NTB TGB Zainul Majdi dan Wali Kota Mataram Ahyar Abduh.
“Dari pembahasan di tingkat stering comitte salah satu poin pembahasan penting yang nanti di putuskan Muktamirin adalah terkait persoalan kebangsaan yakni posisi NKRI dan Pancasila,” kata GPII dalam siaran persnya, Minggu (19/11/2017).
Bagi GPII, NKRI dan Pancasila adalah kesepakatan agung bangsa oleh ‘Founding Fathers’ sehingga perlu dijaga dan dipertahankan selama republik ini berdiri. Bahasa anak mudanya, NKRI dan Pancasila adalah harga mati.
Dikatakan, keislaman dan keindonesian bagi kader GPII adalah seperti dua koin mata uang, sesuatu yang tak bisa dipisahkan satu sama lain. “Para senior GPII telah membuktikannya seperti mosi integral M. Natsir (salah satu pendiri GPII) yang mengajukan mosi integral NKRI saat Indonesia sedang menganut sistem serikat pada dekade 50-an,” katanya.
“Semboyan GPII selama ini akan terus di pertahankan dan di bumikan ke suluruh kader GPII se Indonesia yakni ‘Islam Yes NKRI Yes‘,” kata Ketua Umum PP GPII, Karman BM.
Ia menjelaskan, radikalisasi masa dan benturan opini seolah-olah memisahkan Islam dan Nasionalis belakangan, terjadi hanya sebuah kompetisi politik di tingkat lokal (Pilkada) bukan sebuah pertarungan ideologi. Karena Islam dan Nasionalis sudah terbukti selalu bersama-sama mendirikan dan membangun bangsa Indonesia selama ini.
“GPII memandang kebhinekaan adalah sunatullah dan rahmat Allah bagi Indonesia karena Rasulullah pun bersabda, perbedaan adalah rahmat. Indonesia tak akan runtuh karena perbedaan tapi justru semakin kuat karena masing-masing saling melengkapi dan menguatkan,” katanya.
Seperti di ketahui, GPII didirikan pada tanggal 02 Oktober 1945 oleh sejumlah tokoh saat itu antara lain Buya Natsri, KH Wahid Hasyim, M. Natsir, Anwar Cokroaminoto dan lain lain. GPII didirikan dengan dua tujuan utama yaitu ikut mempertahankan kemerdekaan dan mensyiarkan Dakwah Islam sebagai sebuah nilai dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. (red)
Editor: Eriec Dieda