Hankam

MUI Siap Berjihad Melawan PKI

NUSANTARANEWS.COMUI Siap Berjihad Melawan PKI. Seperti diketahui bersama bahwa Partai Komunis Indonesia (PKI) paling sedikit pernah tiga kali melakukan upaya pemberontakan dan kudeta, yakni pada tahun 1926, 1948 dan 1965. Peristiwa pertama dan kedua nyaris tidak pernah diungkap ke hadapan publik, apalagi menjadi konsumsi pengetahuan publik terhadap kejahatan PKI.

Publik tahunya hanya perisitiwa G30S/PKI/1965 saja, itupun sudah tidak utuh lagi sehingga informasi yang ada justru malah menyesatkan. Bahkan secara sistematis fakta kejahatan dan kekejaman PKI telah diputar-balik dalam “ruang publik” terutama menyangkut peristiwa pemberontakan 1965, sehingga mengaburkan sejarah tentang aksi pembantaian rakyat oleh PKI.

Bercermin pada peristiwa berdarah G30S/PKI itu, maka Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan bahwa pihaknya konsisten untuk melakukan perlawanan terhadap organisasi terlarang itu demi keutuhan NKRI. Hal tersebut ditegaskan oleh Dewan Pertimbangan MUI Kholil Ridwan di Jakarta, Rabu (1/6/20), “Bahwa PKI tidak boleh bangkit kembali karena terbukti pernah melakukan sejumlah aksi makar dan kekerasan. “PKI sudah tiga kali berontak. Maka jika ada usulan untuk meminta maaf pada PKI jawabannya hanya satu, jihad melawan mereka,” kata Kholil dalam acara Simposium Anti-Komunisme di Gedung Balai Kartini, Jakarta.

Baca Juga:  Satgas Catur BAIS TNI dan Tim Gabungan Sukses Gagalkan Pemyelundupan Ribuan Kaleng Miras Dari Malaysia

Lebih lanjut, Kholil Ridwan menjelaskan bahwa penentangan PKI terhadap Pancasila jelas merupakan tindakan makar dan khianat terhadap komitmen NKRI. PKI hanyalah gerakan yang merusak asas Pancasila dan ideologi negara Indonesia. Pancasila, sudah menjadi pedoman tunggal kehidupan berbangsa dan bernegara. “Pancasila adalah Islam lokal yang ada di Indonesia, sehingga sangat disayangkan bila ada yang berpendapat Pancasila menyalahi Islam,” ujar Ridwan.

Perang ideologis antara PKI dan Pancasila sebenarnya bukanlah perkara baru dalam catatan sejarah Indonesia. Sejak dulu, PKI bersikeras mengganti Pancasila dengan komunisme bahkan dengan berbagai cara, termasuk cara-cara yang tidak manusiawi seperti pembunuhan, pemberontakan, pembantaian hingga kudeta kekuasaan. “Ini seperti ada perang ideologi,” tukasnya.

Simposium Anti-Komunisme yang bertajuk “Mengamankan Pancasila Dari Ancaman Kebangkitan PKI dan Ideologi Lain” ini merupakan kegiatan tandingan dari simposium 65 yang telah diselenggarakan beberapa waktu lalu. Simposium 65 dinilai sebagai wadah untuk memfasilitasi munculnya kembali PKI di Indonesia karena tiga kali aksi kudeta mereka gagal total di masa lampau. (ER)

Related Posts

1 of 51