HankamMancanegaraTerbaru

MQ-9A Reaper Kini Lebih Mematikan

MQ-9A Reaper kini lebih mematikan.
MQ-9A Reaper kini lebih mematikan. Sebuah MQ-9A Reaper ditugaskan untuk Tes ke-556 dan Skuadron Evaluasi duduk di ramp di Pangkalan Angkatan Udara Creech membawa delapan rudal Hellfire. Ini adalah uji penerbangan pertama dari MQ-9 yang membawa muatan rudal Hellfire dua kali lipat normalnya. Foto: airforcetimes.com

NUSANTARANEWS.CO, Nevada – MQ-9A Reaper kini lebih mematikan. Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) telah mengkonfigurasi MQ-9A Reaper untuk dapat membawa delapan rudal AGM-114 Hellfire, dua kali lipat dari sebelumnya. Dalam rilisnya, The 556th Test and Evaluation Squadron di Pangkalan Angkatan Udara Creech di Nevada telah melakukan uji terbang pertamanya pada 10 September.

Selain penambahan perangkat keras ekstra yang diperlukan, tidak ada perubahan lain yang dilakukan untuk menambah kemampuan drone dalam membawa rudal tambahan.

Dengan membawa lebih banyak rudal Hellfire, membuat Reaper lebih fleksibel dalam memenuhi kebutuhan Komando Tempur Udara dan Komando Operasi Khusus Angkatan Udara.

Baca Juga:  PWI Minta Ilham Bintang dan Timbo Siahaan Ditegur Keras, Ini Jawaban Dewan Kehormatan

Selama ini, Angkatan Udara mengeluhkan bahwa Reaper sering kehabisan daya tembak selama menjalankan misi yang panjang. Terkadang malah harus menunggu senjata baru tiba untuk dapat menyerang target.

Angkatan Udara sangat mengandalkan Reaper untuk menemukan dan menyerang target berprioritas tinggi dengan cepat. Atau membantu situasi kritis  pasukan sahabat yang terisolasi di darat. Dengan penambahan ini, telah memberi Reaper daya tembak yang lebih banyak untuk terus menyerang musuh dalam jangka waktu yang lebih panjang.

Letnan Kolonel Michael Chmielewski, Komandan 556 mengatakan bahwa, sejarah telah membuktikan kemampuan MQ-9 dalam memberikan kesinambungan dukungan udara dan serangan darat selama kontra-pemberontakan.

Menggandakan daya tembak pesawat berdaya tahan tinggi dan lincah ini semakin mematikan bagi musuh, dan sekaligus memberi jaminan perlindungan bagi para komandan pasukan dalam menjalankan misi di medan pertempuran.

MQ-9 adalah drone hunter-killer pertama yang dirancang untuk melakukan pengawasan dan serangan dari ketinggian. Drone bermesin turboprop 950-poros-tenaga kuda ini dimonitor dan dikendalikan oleh awak udara di Stasiun Kontrol Darat (GCS), termasuk penggunaan senjatanya.

Baca Juga:  Jadi Pembicara Tunggal Prof Abdullah Sanny: Aceh Sudah Saatnya Harus Lebih Maju

New York Air National Guard 174th Attack Wing, sejak 2008 telah mulai melakukan transisi dari penggunaan jet tempur F-16 berpilot ke MQ-9A Reapers. Mulai 2011, Angkatan Udara AS mulai meningkatkan pelatihan lebih banyak pilot untuk drone canggih ini dalam menjalankan misi. USAF hingga saat ini telah mengoperasikan lebih dari 200 MQ-9 Reapers yang tersebar di berbagai pangkalan militernya.

Selain keperluan militer, Reaper juga digunakan oleh Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS, dan militer beberapa negara lain. (Banyu)

Related Posts

1 of 3,053