Berita UtamaEkonomiPolitikTerbaru

MPR: Senasib Sepenanggungan Itu Pancasilais

Pancasila adalah jawaban masa depan. Foto IST/Nusantaranews
Pancasila dan Bendera Merah Putih/Ilustrasi/Nusantaranews

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Senasib sepenanggungan kini sudah mulai menjadi tema besar dunia dalam menghadapi perubahan arus globalisasi gelombang ketiga. Negara-negara di dunia tidak akan mampu tumbuh dan berkembang sendirian tanpa adanya kebersamaan dan rasa senasib (a community of shared future for mankind).

Dalam konteks ekonomi dan pembangunan, rasa senasib telah menjadi tema besar di forum-forum internasional yang mengajak seluruh elemen global bersama-sama menata tatanan dunia baru.

Dalam konteks rasa senasib, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa pembangunan harus memberikan dampak yang positif bagi rakyat dan bukan sebaliknya. Ambil contoh misalnya ketika sumber daya alam dikuasai dan dikelola pihak asing, maka rakyat harus ikut andil menikmati hasilnya. Pemerintah sebagai pengelolan negara tidak boleh membiarkan hasil alam tersebut malah justru dimonopoli pihak asing semata sementara rakyat hanya menjadi kulinya.

“Kalau investornya dapat untung masyarakatnya juga harus sejahtera, karena senasib sepenanggungan itu adalah Pancasilais,” ujar Zulkifli di Jakarta, Senin (12/6/2017).

Baca Juga:  Harga Beras Meroket, Inilah Yang Harus Dilakukan Jawa Timur

Baca: Membangun Komunitas Masa Depan Dengan Pancasila

Dalam pembangunan, mutlak memperhatikan aspek kesetaraan, kedaulatan, rekonsiliasi damai, supremasi hukum dan keadilan, keterbukaan dan toleransi, serta kemanusiaan. Kesemuanya itu diringkas menjadi kerangka dasar yang harus diikuti ketika dunia hendak membangun komunitas bersama masa depan umat manusia. Di sudut ini, tantangan global utama adalah membangun sebuah dunia dengan perdamaian yang berkelanjutan dan keamanan yang komprehensif, kemakmuran, keterbukaan dan inklusi, bersih dan penuh keindahan.

Untuk itu Zulkifli mengingatkan bahwa Pasal 33 UU 1945 telah menegaskan kekayaan alam harus digunakan sepenuhnya untuk kemakmuran rakyat.

Menurutnya, hal paling penting adalah menghadirkan nilai-nilai Pancasila di bidang ekonomi dan pembangunan. Jika dalam prosesnya rakyat terkena dampak, maka harus diganti dengan untung yang sepadan.

“Yang paling penting adalah menghadirkan nilai-nilai Pancasila di Bidang Ekonomi dan Pembangunan. Rakyat yang terdampak harus dapat ganti untung yang sepadan,” tegasnya. (ed)

Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 29