Hankam

Momentum Membangun Komitmen Kebangsaan Menyatukan Indonesia

Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke-90  Kementerian Pertahanan di kantor Kemhan, Jakarta, Senin, 29 Oktober 2018. (FOTO: Dok. Kemhan)
Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke-90 Kementerian Pertahanan di kantor Kemhan, Jakarta, Senin, 29 Oktober 2018. (FOTO: Dok. Kemhan)

NUSANTARANEWS.CO, Padang – Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrahwi berharap dalam momentom 90 tahun Hari Sumpah Pemuda, bangsa Indonesia selalu menghormati jasa para pemuda, jasa para pendiri bangsa, dan jasa para pahlawan.

“Kita semua berhutang budi kepada para tokoh pemuda tahun 1928 yang telah mendeklarasikan Sumpah Pemuda sehingga menjadi pelopor pemuda untuk membangun kesadaran kebangsaan Indonesia sekaligus komitmen menjaga persatuan dan kesatuan negeri ini,” kata Menpora dalam pidato tertulisnya, Senin (29/10/2018).

Baca Juga:

“Komitmen kebangsaan mereka harus kita teladani untuk membangun bangsa, satukan Indonesia”, imbuh Menpora yang dibacakan Staf Ahli Menteri Pertahanan Bidang Ekonomi Mayjen TNI Dessano Indrasakti, selaku Inspektur Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke-90 yang digelar Kementerian Pertahanan di kantor Kemhan, Jakarta.

Baca Juga:  Sekjen PERATIN Apresiasi RKFZ Koleksi Beragam Budaya Nusantara

Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-90 kali ini mengambil tema “Bangun Pemuda Satukan Indonesia”. Tema tersebut, kata Menpora, diambil atas dasar pentingnya pembangunan kepemudaan untuk melahirkan generasi muda yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cerdas, kreatif, inovatif, mandiri, demokratis, bertanggung jawab, berdaya saing, serta memiliki jiwa kepemimpinan, kewirausahaan, kepeloporan, dan kebangsaan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik INdonesia Tahun 1945 dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Pesatnya perkembangan teknologi informasi ibarat dua mata pisau. Satu sisi memberikan jaminan kecepatan informasi sehingga memungkinkan para pemuda kita untuk meningkatkan kapasitas pengetahuan dalam pengembangan sumber daya serta daya saing,” lanjut Menpora.

Namun, pada sisi yang lain perkembangan ini mempunyai dampak negatif, informasi-informasi yang bersifat destruktif mulai dari hoax, hate speech, pornografi, narkoba, pergaulan bebas hingga radikalisme dan terorisme juga masuk dengan mudahnya apabil kaum muda tidak dapat membendung dengan filter ilmu pengetahuan serta kedewasaan dalam berbangsa dan bernegara.

Baca Juga:  Tanah Adat Merupakan Hak Kepemilikan Tertua Yang Sah di Nusantara Menurut Anton Charliyan dan Agustiana dalam Sarasehan Forum Forum S-3

Revolusi mental yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo amatlah relevan dalam mewujudkan pemuda yang maju. Ciri pemuda yang maju adalah pemuda berkarakter, berkapasitas dan berdaya saing. “Oleh karena itu, revolusi mental harus dapat kita dijadikan sebagai pemicu untuk mempercepat terwujudnya pemuda yang maju. Dengan mewujudkan pemuda yang maju berarti kita dapat menghasilkan bangsa yang hebat,” pungkas Menpora.

Pewarta: Roby Nirarta
Editor: M. Yahya Suprabana

Related Posts

1 of 3,154