Mancanegara

Modernisasi F-4 Phantom Iran Dengan Produksi Dalam Negeri Yang Canggih

Modernisasi F-4 Phantom Iran dengan produksi dalam negeri yang canggih.
Modernisasi F-4 Phantom Iran dengan produksi dalam negeri yang canggih/Foto: wikipedia

NUSANTARANEWS.CO, Teheran – Modernisasi F-4 Phantom Iran dengan produksi dalam negeri yang canggih. Meskipun Iran telah mampu memproduksi banyak jenis peralatan militer secara mandiri, termasuk jet tempur, namun dengan adanya embargo dan isolasi terhadap Iran oleh AS dan PBB menyebabkan Iran harus bekerja keras untuk mempertahankan peralatan tempurnya, terutama armada jet tempurnya yang sebagian besar merupakan buatan Paman Sam.

Seperti Jet pembom tempur F-4 Phantom buatan McDonnell Douglas, Iran kini berhasil menyematkan kamera “Samat” buatan dalam negeri baru untuk pengintaian udara sebagai bagian dalam partisipasi latihan tahunan Fadayeeyan Harim Velayat di provinsi tengah Isfahan.

Seperti diketahui, Iran berhasil mempertahankan 64 jet pembom tempur F-4 Phantom dari sekitar 80 unit yang diterima dari AS sebelum Revolusi Iran 1979. Jet-jet pembom tempur tersebut hingga kini masih beroperasi bahkan menjadi lebih gahar dengan peningkatan radar, mesin dan persenjataan, termasuk rudal jarak jauh yang canggih. Dengan demikian F-4 Iran tidak kalah mumpuni bila berhadapan dengan jet-jet mutakhir produksi belakangan ini.

Baca Juga:  Dewan Kerja Sama Teluk Dukung Penuh Kedaulatan Maroko atas Sahara

Meski sempat mengalami kesulitan suku cadang, namun jet tempur legendaris ini berhasil dioprek oleh ahli-ahli spesialis Iran. Bahkan sempat terjadi skandal “Iran Gate” yang menghebohkan pada medio 1980-an terkait pengiriman suku cadang dan 23 unit F-4 bekas milik Angkatan Udara AS ke Iran.

Iran berhasil mnemodernisasi F-4 Phantom dengan dukungan industri pertahanan lokal. Demikian pula terhadap armada F-14 Tomcat. F-4 dan F-14 Iran ibaratnya jet tempur generasi mutan yang radar dan persenjataannya kompatibel dengan buatan Rusia dan Cina, di samping buatan dalam ngeri Iran tentunya.

Iran akan mengoperasikan Phantom berpasangan dengan drone Kaman-12 dalam misi serangan mendadak dalam sebuah simulasi tempur setelah melakukan pengintaian dan pengawasan elektronik di wilayah musuh dalam latihan yang dimulai pada hari Senin (2/11).

juru bicara Angkatan Udara Brigadir Jenderal Farhad Goodarzi mengungkapkan bahwa latihan tersebut adalah sebuah pesan stabilitas, persahabatan, dan perdamaian yang berkelanjutan kepada kekuatan regional lainnya.

Baca Juga:  Atas Instruksi Raja Maroko, Badan Asharif Bayt Mal Al-Quds Meluncurkan Operasi Kemanusiaan di Kota Suci Jerusalem selama Ramadhan

Goodarzi juga memperingatkan agar tidak salah perhitungan dan menyerang Iran, katanya, dan dirinya bersumpah bila itu terjadi akan mendapat tanggapan yang menghancurkan.

Latihan Fadayeeyan Harim Velayat berlangsung setiap tahun dan pada tahun 2020, unit dari tujuh pangkalan udara Iran mengambil bagian dalam latihan perang. Serangkaian jet tempur Iran, pembom, pesawat angkut dan tanker, serta pesawat tak berawak ikut serta dalam latihan tersebut, yang bertujuan untuk menyempurnakan taktik perang modern yang dirancang untuk menanggapi “ancaman militer yang muncul” kata Komandan Angkatan Udara Brigadir Jenderal Aziz Nasirzadeh.

Latihan militer terbaru Iran ini dilakukan di tengah konfrontasi berkelanjutan antara Teheran dan Washington yang terus menajam dalam beberapa tahun terakhir terutama dengan kehadiran kapal-kapal perang AS di wilayah Teluk Persia. (Agus Setiawan)

Related Posts

1 of 3,049