Model Ekonomi Berkeadilan, Solusi Penurunan Daya Beli

Ilustrasi/(Foto: Moneter,co.id)

Ilustrasi/(Foto: Moneter,co.id)

NusantaraNews.co, Jakarta – Pakar Ekonomi dari Universitas Maranatha Bandung, Dr. Timbul Hamonangan Simanjuntak menyinggung persoalan daya beli masyarakat Indonesia yang ramai diperbincangkan. Menurutnya, kesenjangan pendapatan merupakan salah satu faktor penting yang mengakibatkan penurunan daya beli tersebut.

“Kita memerlukan model ekonomi baru yang lebih berkeadilan. Jamak diketahui, terjadi disparitas pendapatan. Ini salah satu faktor penting yang menyebabkan penurunan daya beli itu,” ujar Timbul dari Bandung, Jumat, 22 September 2017.

Karena itu, menurut Pria yang biasa disapa Monang ini, model ekonomi berkeadilan mendesak untuk dilakukan. Ia menambahkan perlu langkah awal untuk memulai pendekatan itu.

“Sebagai langkah awal, yang bisa dilakukan diantaranya menjawab bagaimana menaikkan upah yang rendah, memperluas akses sektor ekonomi informal dan mengelola dominasi modal asing,” ujar Monang yang juga Koordinator Litbang di Yayasan Bung Karno (YBK) ini.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan indeks harga konsumen (IHK) pada Agustus 2017 mengalami deflasi sebesar 0,07 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan pada bulan Juli 2017 yang mengalami inflasi sebesar 0,22 persen.

Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan, deflasi yang terjadi pada Agustus 2017 atau pasca liburan hari raya Idul Fitri adalah hal yang biasa. Deflasi terjadi karena penurunan harga dan bukan disebabkan penurunan daya beli. (red-02)

Editor: Ach. Sulaiman

Exit mobile version