PolitikTerbaru

Modal Politik Prabowo Sudah Sangat Cukup, AHY Masih Minim Pengalaman

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Agus Harimurti Yudhoyono dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menggelar pertemuan pada Selasa sore di kediaman Prabowo di Kertanegara, Jakarta Selatan. Pertemuan keduanya berlangsung selama 90 menit.

Partai Gerindra dan Demokrat membantah pertemuan Agus dan Prabowo membahas persiapan Pemilihan Presiden pada 2019 mendatang. Dan seperti diketahui, Prabowo dan Agus kini tengah disebut-sebut sebagai calon presiden untuk Pilpres 2019. Agus juga diketahui tengah sibuk melakukan safari politik ke sejumlah tokoh nasional.

Namun, Wakil Ketua Gerindra Fadli Zon mengatakan pertemuan Prabowo dan Agus itu hanya sebatas silaturahim dan tidak ada membahas soal capres maupun cawapres. Dan terkait peluang Agus mencalonkan diri pada Pilpres 2019, Fadli menegaskan pihaknya kini hanya berkonsentrasi mencalonkan Prabowo saja.

“Kami jelas konsentrasinya adalah menjadikan Pak Prabowo sebagai capres dan tentunya presiden terpilih 2019. Tentu yang kami konsentrasikan adalah bakal calon dari Partai Gerindra yaitu Pak Prabowo sebagai bakal calon presiden,” ujar Fadli di Jakarta, Rabu (01/11/2017).

Baca Juga:  Bupati Nunukan Lantik 114 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan Pemkab Nunukan

Fadli menilai, masih terlampau dini untuk memberikan sebuah penilaian terkait peluang Agus menjadi capres atau capres. Pasalnya, putra sulung SBY itu dinilai Fadli masih minim pengalaman di kancah perpolitikan nasional meskipun sudah memiliki basic militer yang cukup.

Hanya saja, kata dia, upaya Agus dalam melakukan komunikasi politik ke sejumlah tokoh baik untuk memperkuat pengalaman mantan calon Gubernur DKI Jakarta itu. Lagi pula, kata Fadli, dalam politik kemungkinan selalu terbuka bagi siapapun, termasuk Agus.

“Pada masanya, kadang momentum datangnya juga cepat. Kita lihat aja nanti, ini kan masih terlalu dini. Tapi sebagai sebuah komunikasi politik saya kira bagus-bagus aja,” kata politisi yang juga Wakil Ketua DPR ini.

Ia mengingatkan, modal politik dan modal sosial sangat diperlukan sebagai bekal menghadapi konstestasi perpolitikan nasional. Dan kalau Prabowo, kata dia, jelas sudah memiliki political capital dan social capital sangat panjang sehingga modalnya benar-benar sudah matang. Modal tersebut penting, karena pemimpin tidak bisa dikarbit melainkan harus melalui sebuah proses panjang, tantangan dan ujian.

Baca Juga:  Ketum Gernas GNPP Prabowo Gibran, Anton Charliyan berbaur dalam Acara Kampanye Akbar di GBK Senayan

“Kalau Pak Prabowo saya kira sudah cukup panjang dari political capital, social capital dan sebagainya. Saya kira pemimpin itu tidak bisa dikarbit, pasti harus melalui sebuah proses, tantangan, ujian dan sebagainya. Nggak bisa ujug-ujug,” jelas Fadli.

Reporter: Syaefuddin Al Ayubbi & Eriec Dieda
Editor: NusantaraNews

Related Posts

1 of 91