Politik

Minus Oposisi, Check and Balances Tak Akan Stabil di Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf

Capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi dan Ma'ruf Amin Saat Debat Perdana Pilpres 2019, (Foto Antara/Sigid Kurniawan)
Minus Oposisi, Pengamat Politik Adi Prayitno Sebut Check and Balances Tak Akan Stabil di Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf. (Foto Antara/Sigid Kurniawan)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Hampir dapat dipastikan dalam pemerintahan Jokowi-Ma’ruf ini akan minus oposisi. Menurut pengamat politik Adi Prayitno, hal itu akan memicu check and balances (pengawasan dan keseimbangan) di pemerintahan Jokowi jilid II akan tidak akan berjalan stabil.

Check and balances tak akan berjalan stabil karena oposisi minus,” ungkap Adi Prayitno, Selasa (2/7/2019) saat ditanya tentang kemungkinan yang terjadi jika pemerintahan Jokowi berjalan tanpa oposisi.

Saat ini partai koalisi oposisi yang sudah menyatakan sikap untuk konsisten di jalur oposisi hanya PKS, paska putusan MK. Sementara, PAN dan Demokrat telah lebih dahulu pasang dua kaki, antara menjadi pendukung pemenang pemilu atau tetap di kelompok oposisi.

Baca Juga: Pemerintah Tanpa Oposisi Akan Sepi dan Onani

Soal oposisi dalam sistem negara demokrasi sebagai penyeimbang kehidupan pernah disampaikan sastrawan besar Indonesia, WS Rendra dalam sebuah puisinya berjudul Hak Oposisi.

Di mana Rendra, secara tegas mengatakan, dukungan kepada koalisi pemerintah tidak bisa dipaksakan. Menurutnya adalah tugas pemerintah membuktikan bahwa kebijakan dan kebijaksanannya pantas untuk mendapat dukungan.

Baca Juga:  Jelang Pemilu, Elemen Kecamatan Sambit Gelar Doa' Bersama

Adalah tugas pemerintah pula untuk menyusun peraturan yang susuai dengan nurani raktyat. Bukan peraturan yang menguntungkan kelompok pendukung, dan abai terhadap rakyat tak mendukung. Saat itulah kebijaksanaan pemerintah diuji.

Sebab tanpa oposisi, sebuah koalisi pemerintahan hanya akan mendapati gambaran palsu tentang dirinya dan tentang pemerintahannya. Tidak ada yang melakukan check and balance, sehingga jalannya pemerintahan serasa sumpek. Berikut puisi Rendra berjudul Hak Oposisi:

Hak Oposisi

Aku bilang tidak,
aku bilang ya,
menurut nuraniku.
Kamu tidak bisa mengganti
nuraniku dengan peraturan.
Adalah tugasmu
untuk membuktikan
hahwa kebijaksanaanmu
pantas mendapat dukungan.
Tapi dukungan –
tidak bisa kamu paksakan.
Adalah tugasmu
untuk menyusun peraturan
yang sesuai dengan nurani kami.
Kamu wajib memasang telinga,
– selalu,
untuk mendengar nurani kami.
Sebab itu, kamu membutuhkan oposisi.
Oposisi adalah jendela bagi kamu.
Oposisi adalah jendela bagi kami.
Tanpa oposisi: sumpek.
Tanpa oposisi: kamu akan terasing dari kami
Tanpa oposisi, akan kamu dapati gambaran palsu
tentang dirimu.
Tanpa oposisi kamu akan sepi dan onani.

Baca Juga:  Suara Terbesar se Jatim Tingkat Propinsi, Gus Fawait: Matursuwun Masyarakat Jember dan Lumajang

Pelopor Jogja, 10 Oktober 1971
Buku : Doa Untuk Anak Cucu

Pewarta: Romandhon

Related Posts

1 of 3,053