NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Anggota Fraksi Gerindra DPRD Jatim Abdul Halim mengatakan kejadian lonjakan pandemi Covid-19 di Bangkalan Madura menjadi peringatan keras bagi masyarakat di Jatim.
“Kami sampaikan kepada masyarakat adalah agar supaya masyarakat Madura khususnya Bangkalan untuk tetap tenang dan tidak panik,sebab sebetulnya hal ini sudah hampir terbiasa hidup dalam kondisi pandemi covid ini,” jelasnya saat dikonfirmasi di Surabaya, Senin (7/6).
Dikatakan oleh Halim, pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk tidak membuat berita, menyebar video yang sebetulnya narasi dan visualnya bukan kejadian yang saat sekarang terjadi. “Kemudian juga mohon tidak menyebarkan konten yang justru seolah-olah mendiskriditkan prilaku masyarakat madura,” jelasnya.
Untuk mengantisipasi pandemic yang semakin luas, Abdul Halim mengatakan pihaknya mohon kepada masyarakat Madura dan Jatim umumnya untuk betul-betul memperhatikan Prokes dan jangan sampai lengah dan meremehkan wabah ini.
“Apa yang terjadi di Bangkalan ini mari dijadikan ijtibar (pelajaran atau contoh) yang berharga,sehingga jangan sampai hal ini terjadi di daerah lain,” jelasnya.
Diungkapkan juga oleh Abdul Halim, pihaknya minta kepada masyarakat percayakan penanganan ini kepada pihak pemprov Jatim dan Pihak Pemerintah Kab/kota lainnya agar mengambil langkah-langkah dalam melokalisir wabah covid ini agar supaya tidak semakin menyebar.
Sekedar diketahui,Meningkatnya kasus covid-19 di Bangkalan ditengarai karena tingginya mobilitas warga saat momen mudik Lebaran Idulfitri beberapa waktu lalu. Selain itu, tingkat kepatuhan masyarakat Bangkalan terhadap protokol kesehatan juga rendah.
Dinas Kesehatan Jawa Timur mengungkap bahwa kasus Covid-19 mengalami peningkatan di Kabupaten Bangkalan, Madura. RSUD setempat bahkan sampai menutup layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) per Sabtu (5/6).
Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Jatim, per 5 Juni 2021, kasus kumulatif positif di Jatim mencapai 156.050. Sebanyak 142.727 diantaranya dinyatakan sembuh, 1.793 masih dirawat dan 11.530 meninggal dunia. (setya)