Kesehatan

Minim Peralatan Pemeriksaan di Rumah Sakit, Pasien Covid-19 di Bangkalan Terancam Meningkat

Minim peralatan pemeriksaan di Rumah Sakit, Pasien Covid-19 di bangkalan terancam meningkat.
Minim peralatan pemeriksaan di Rumah Sakit, Pasien Covid-19 di bangkalan terancam meningkat. Mathur Husairi, anggota Komisi E DPRD Jatim, Kamis (11/6).

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya –  Minim peralatan pemeriksaan di Rumah Sakit, Pasien Covid-19 di bangkalan terancam meningkat. Keprihatinan kabupaten Bangkalan sama halnya dengan Surabaya Raya yang semakin hari semakin menunjukkan peningkatan warga terpapar Covid-19. Dewan Jatim berharap agar Gubernur Jatim Khofifah segera memenuhi peralatan protokol Covid-19 di semua rumah sakit di Madura.

“Dari data yang terbaru di Madura, khususnya kabupaten Bangkalan sebaran Covid-19 mengalami kenaikan. Beberapa hari kemarin angkanya ada 79 pasien dan sekarang sudah 107 pasien Covid-19,” ujar anggota Komisi E DPRD Jatim Mathur Husairi di Surabaya, Kamis (11/6).

Politisi PBB ini mengatakan keterbatasan alat di rumah sakit menjadi problem tersendiri.

“Artinya masyarakat yang sudah dicurigai terdampak Covid-19 melalui Rapid test dengan hasil reaktif maupun non reaktif dan ditindak lanjuti dengan swab – menjadi masalah saat ini ketika Swab belum keluar, pasien meninggal dunia. Hal ini menjadi kendala, di mana pihak rumah sakit akan menerapkan protokol Covid 19, disisi lain pihak keluarga mempertanyakan dasar penerapan protokol Covid karena hasil swab belum keluar,” jelasnya.

Baca Juga:  RSUD Dr. H. Moh Anwar Sumenep Buka Depo Farmasi Rawat Jalan 2: Meningkatkan Pelayanan dan Kemudahan Bagi Pasien

Mathur lalu mencontohkan adanya peristiwa di kecamatan Blegah kabupaten Bangkalan dimana pihak keluarga melawan ketika akan diberlakukan protokol Covid-19.

“Bahkan di Sampang jenazah terpapar Covid-19 dilakukan pembongkaran oleh pihak keluarga dan yang mengejutkan jenazah tetap menggunakan pakaian pasien sejak sakit. Artinya jenazah tidak dimandikan dan tidak dilakukan prosedur perlakuan jenazah secara agama. Padahal ada fatwa ulama Nu kalau jenazah pasien Covid-19 harus dimandikan,” jelasnya.

Di Bangkalan, kata Mathur, pihak rumah sakit Bangkalan sudah mengirimkan surat permintaan ke gubernur Jatim untuk pemenuhan  pemeriksaan protokol Covid-19.

“Untuk melakukan pemeriksaan Covid-19 di rumah sakit Bangkalan, harus meminta bantuan di rumah sakit di Pamekasan. Ini harus diperhatikan oleh gubernur Khofifah,” jelasnya.

Mathur menambahkan, jika surat permintaan rumah sakit Bangkalan tak segera dipenuhi oleh gubernur, maka pihaknya kawatir di Madura, khususnya kabupaten Bangkalan akan seperti di Surabaya Raya yang jumlah positif Covid-19 terus meningkat. (Setya/ed. Banyu)

Related Posts

1 of 3,049