KesehatanLintas Nusa

Minim Dokter Spesialis, Dokter Di Kepulauan Madura Diusulkan Dapat Beasiswa Sekolah Spesialis

Minim dokter spesialis, dokter di Kepulauan Madura diusulkan dapat beasiswa sekolah spesialis.
Minim dokter spesialis, dokter di Kepulauan Madura diusulkan dapat beasiswa sekolah spesialis/Foto: Anggota Komisi E DPRD Jatim, Zainal Abidin.

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Minim dokter spesialis, dokter di Kepulauan Madura diusulkan dapat beasiswa sekolah spesialis. Anggota Komisi E DPRD Jatim, Zainal Abidin mengatakan para dokter yang berdinas di kepulauan Madura layak diusulkan ke Pemprov Jatim untuk disekolahkan dokter spesialis. Program ini layak diberikan mengingat saat ini kualitas tenaga kesehatan di sana perlu ditingkatkan.

“Kami sudah ajukan agar di APBD 2021 nanti Pemprov Jatim ini dianggarkan untuk menyekolahkan para dokter di wilayah kepulauan untuk meningkatkan kemampuan dan kualitasnya agar bisa menangani kasus-kasus penyakit yang lebih berat. Misal untuk spesialis penyakit dalam, kandungan, atau penyakit khusus lainnya. Mereka kita usulkan diberi bea siswa menjadi dokter spesialis. Sebab saat ini sangat sulit untuk mencari dokter yang memiliki status sebagai dokter spesialis di kepulauan ini,” kata Zainal saat dikonfirmasi di Surabaya, Selasa (24/11).

Baca Juga:  Ketua IPNU Pragaan Mengkaji Fungsi Chat GPT: Jangan Sampai Masyarakat Pecah Karena Informasi Negatif

Politisi Demokrat ini menbeberkan, dari hasil keliling di kepulauan di Madura yang dilakukan, Zainal mengaku sangat sulit untuk menemukan dokter spesialis sehingga satu satunya jalan yang perlu dilakukan adalah SDM (dokter dan nakes)  yang ada perlu disekolahkan dengan biaya pemerintah. “Kalau dengan biaya sendiri pasti mahal. Tapi kalau pemerintah kan ada anggarannya,” ungkap mantan birokrat ini.

Politisi asli Madura Ini, menjelaskan dengan program ini bisa jadi pemerataan kesehatan di Madura khususnya wilayah kepulauan. “Memang ada rumah sakit di kangean tipe D. Namun tenaga dokternya terbatas. Di Bawean misalnya modelnya sift-sift an. Kan akan jadi lebih baik kalau permanen,” ungkapnya.

Seiring dengan itu, kata mantan birokrat ini perlu direalisasikan juga untuk membangun rumah sakit permanen guna mendukung rumah sakit apung yang ada. “Dengan memiliki dokter spesialis maka nanti selain bisa menangani secara cepat penyakit para pasien, juga tidak terlalu menggantungkan pada rumah sakit besar,” pungkasnya.(Setya)

Related Posts

1 of 3,049