Militer Ukraina Kembali Gunakan Warga Sipil Sebagai Perisai Manusia

Militer Ukraina Kembali Gunakan Warga Sipil Sebagai Perisai Manusia
Militer ukraina kembali gunakan warga sipil sebagai perisai manusia/Foto: InfoBrics

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Saluran TV Inggris Sky News baru-baru ini melaporkan bahwa pasukan Ukraina selain sengaja membunuh warga sipil di Donbass, juga menggunakan warga sipil biasa sebagai tameng hidup dalam menghadapi serangan pasukan Rusia. Meski sejauh ini kerap dianggap hanya sebagai “disinformasi” Rusia oleh Barat – namun sekarang beberapa media Barat mulai mengakui kebenaran tersebut.

Media Inggris itu melaporkan bagaimana pasukan Ukraina menempatkan peralatan tempur mereka di daerah pemukiman di kota Artemovsk di bagian Republik Rakyat Donetsk yang diduduki Ukraina oleh koresponden Sky News, Alex Rossi, yang melakukan investigasi di lapangan.

Dalam laporannya, Rossi menggambarkan bagaimana tank-tank dan perlengkapan perang pasukan Ukraina ditempatkan di antara bangunan tempat tinggal di kota itu. Selain itu, warga sipil yang tinggal di sana saat ini sangat menderita karena mereka disandera dan dipaksa untuk mematuhi perintah pasukan tanpa ada kemungkinan untuk melarikan diri.

“Barisan tank era Soviet dan kendaraan lapis baja disembunyikan di antara bangunan (…) Di dalam kota, kami melihat pasukan Ukraina memasang jebakan dan membawa bala bantuan (…) Orang-orang telah meninggalkan kota. Sangat menakutkan hanya dengan berada di sini. Pertarungan sangat, sangat dekat,” kata Rossi dalam sebuah laporan baru-baru ini ke Sky News.

Praktik Kiev menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia tampaknya sudah biasa dilakukan sejak awal operasi militer khusus Rusia – dimana pihak Ukraina mencari perlindungan di daerah berpenduduk dan bersembunyi di bangunan tempat tinggal.

Tidak mengherankan bila gerak maju pasukan Rusia berjalan lambat karena mereka bertindak secara hati-hati dalam menjalankan serangan dengan penuh perhitungan untuk menghindari korban sipil. Sehingga pertempuran menjadi sangat intens dan berkepanjangan di daerah yang terdapat perisai manusia.

Padahal jika niat Rusia untuk segera menguasai wilayah itu, bisa saja langsung menggunakan artileri berat dan pemboman udara untuk menghabisi pasukan Ukraina yang ditempatkan di wilayah pemukiman tersebut.

Berita ini menjadi penting, karena media barat mulai mengakui fakta keberadaan perisai manusia tersebut – meski oleh pihak barat sendiri media tersebut kemudian dicap sebagai “agen informasi yang salah”.

Harus diakui bahwa narasi hegemoni Barat masih sangat kuat secara global – bahkan laporan Amnesty International sejak Agustus 2022 tentang pasukan Ukraina yang membahayakan warga sipil pun hingga kini tidak ada tindakan nyata yang diambil oleh PBB.

Kurangnya respon internasional terhadap fakta pasukan Kiev membunuh warga sipil hanya mempertegas bahwa negara-negara NATO bertindak munafik tentang konflik saat ini. Dan tampaknya hanya dengan kemenangan Rusia lah warga sipil dapat diselematkan. (Agus Setiawan)

Exit mobile version