Ekonomi

Meski Harga Melonjak, Kementan Jamin Stok Cabai Aman

NUSANTARANEWS.CO – Direktur Jenderal Holtikultura dari Kementerian Pertanian, Spudnik Sujono mengatakan, dari jumlah tanaman dan stok cabai rawit merah, cabai keriting merah dan cabai merah besar dipastikan aman. Menurutnya, pihaknya selama ini sudah menerapkan manajemen tanam untuk menjaga ketersediaan stok tetap dilakukan.

Spudnik berujar, dari hasil pantuannya, posisi stok masih relatif aman, meskipun memang ada perubahan waktu panen karena curah hujan yang tinggi. Spudnik menjelaskan, biasanya dalam seminggu bisa dua kali panen. Namun karena fenomena iklim cuaca La Nina, maka hanya bisa satu kali dipanen.

“Bisa tercapai, kalau tidak ada cuaca ekstrem. Saya lihat Banyuwangi, Malang, Blitar saya lihat ada (stok) semua, tapi produksi terganggu. Iklim la nina itu pengaruh sekali untuk cabe rawit, terganggunya pembungaan dan cenderung gugur, dan pematangan buah yang tertunda, dan karena hujan terus, proses fotosintesis pun tidak sempurna,” ujar Spudnik saat ditemui di kantor Dirjen Hortikultura, Jakarta Selatan, Jumat (13/1/2017).

Baca Juga:  Bupati Nunukan dan OPD Berburu Takjil di Bazar Ramadhan

Spudnik menyampaikan, harga sempat naik tajam di awal Januari, maka dari itu peredaran suplai terganggu, pedagang juga banyak cuti tahun baru.
“Kalau hujan terus nggak mungkin orang panen, jadi untuk rawit biasa seminggu dua kali panen, menjadi satu kali, produksi terganggu iya, suplai juga,” kata Spudnik.

Menurutnya, sampai hari ini, Jumat, 13 Januari 2017 situasi harga di luar Jawa terpantau aman, karena masih ada distribusi yang baik. Katanya, harga malah cenderung menurun, pun karena posisi stok cabai masih dalam taraf aman.

Pada Desember 2016 lalu, kata dia, total produksi cabai rawit merah berada dalam posisi 55.800 ton diseluruh Indonesia. Angka ini dinilai sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan para konsumen.

“Dalam posisi stok seperti ini memang bisa mencukupi kebutuhan, meski memang tak banyak,” tutur Spudnik. (Richard)

Related Posts

1 of 21