NUSANTARANEWS.CO, Pekanbaru – Perkemahan Wirakarya Perguruan Tinggi Keagamaan (PW PTK) ke-14 se-Indonesia di Bumi Perkemahan UIN Sultan Syarif Kasim Riau telah berakhir. Dibuka Menag Lukman Hakim pada 3 Mei, kegiatan ini ditutup Rektor UIN Riau pada 10 Mei.
Direktur Pendidikan Tinggi Agama Islam (Diktis) Arskal Salim mengatakan PW PTK ini kali berbeda dari kemah sebelumnya yang kerap mengangkat bhakti sosial. “Tahun ini, Kementerian Agama mengangkat tema Pemberdayaan Masyarakat Desa Melalui Pengembangan Eco Culture Tourism sebagai distingsi dan ekselensi,” terang Arskal di Jakarta, Jumat (11/5/2018).
Menurutnya, empat desa telah ditetapkan sebagai sasaran bhakti karya pramuka sekaligus menjadi homestay peserta di antaranya Desa Alam Panjang, Desa Aur Sati, dan Desa Limau Manis. Ketiganya di Kabupaten Kampar. Satu objek lainnya di Desa Okura, Kecamatan Rumbai Pesisir, Kota Pekanbaru.
Kegiatan Bakti Fisik di Desa Alam Panjang Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar antara lain berupa pembangunan taman payung yang berlokasi di samping Balai Desa, Pembuatan Gazebo dan Spot Selfie yang berada di tepi sungai Kampar. Juga pembersihan masjid dan penataan lingkungan.
Di Desa Aur Sati, kegiatan Pramuka terfokus pada penataan ikon wisata baru yang meliputi: pembangunan gazebo besar yang berlokasi di area rumah adat, pembuatan spot selfie di sekitar Danau Aur Sati, serta pentas seni budaya. Kegiatan lainnya adalah pembersihan area masjid dan penataan lingkungan.
Kegiatan Bakti Fisik di Desa Limau Manis berupa pengembangan destinasi wisata baru yang meliputi pembangunan 16 spot selfie yang berlokasi di tepian sungai Bukit Langkai, pembuatan gazebo, pembuatan gapura dan pembuatan taman bermain yang berlokasi di tepian sungai Kampar.
Sementara mahasiswa yang berkegiatan di Desa Okura, Kecamatan Rumbai Pesisir, Kota Pekanbaru, mereka melakukan penguatan ikon wisata sebaga destinasi wisata meliputi pembuatan gazebo, rumah pohon, taman bunga dan spot-spot selfie, taman bermain anak dan pembuatan gapura.
“Total wahana wisata yang telah dibangun mahasiswa peserta PW PTK adalah 19 objek di Limau Manis, tiga objek di Desa Aursati, empat di Desa Alam Panjang, dan sembilan di Desa Okura. Lebih kurang ada empat tugu PW PTK yang telah dibangun sebagai kenangan,” jelas Arskal.
Selain itu, lanjut Arskal, perkemahan wirakarya kali ini juga dikemas lebih bernuansa millenial. Menu acara yang digelar juga akrab dengan dunia anak muda, antara lain: Pengenalan Meda Sosial, Workshop Teknik Photography, Workshop Pembuatan Blog dan Vlog, serta Pelatihan pembuatan makanan khas daerah Riau.
“Tenda-tenda yang dibangun menampilkan keunikan dan kekhasan budaya dan kearifan lokal masing-masing daerah, juga dilengkapi dengan spot selfie yang menarik,” ujar Arskal.
Untuk kegiatan bhakti non-fisik, kegiatan yang telah dilaksanakan mahasisa meliputi Festival Lomang dan Makan Bajambau Kassai, pembinaan Taman Pendidikan al-Qur’an (TPQ), pembentukan dan pembinaan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
Kasubdit Sarpras dan Kemahasiswaan Syafriansah mengatakan, forum FGD Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan menetapkan empat calon Tuan Rumah PW PTK ke-15 tahun 2020 di antaranya UIN Sunan Gunung Djati Bandung, UIN Raden Fatah Palembang, UIN Mataram dan IAIN Purwokerto.
Forum Pembina Pramuka dan Pembina dan Pemnina Pendamping PW PTK merekomendasikan adanya SAKA AMAL BAKTI di bawah Kementerian Agama RI. SAKA Amal Baktu diperlukan untuk pengembangan dan pembinaan Gerakan Pramuka di lingkungan Pendiidkan Islam. (rb/red/nn)
Editor: Alya Karen