Traveling

Menziarahi Situs Sejarah Tempo Dulu; Edisi Panggung Krapyak

Panggung Krapyak/Foto Erem
Panggung Krapyak/Foto Erem

NUSANTARANEWS.CO – Bagi sebagian traveler mungkin sudah tidak asing lagi dengan situs sejarah bernama Panggung Krapyak. Panggung Krapyak atau biasa disebut Kandang Menjangan oleh masyarakat sekitar merupakan salah satu situs peninggalan bersejarah pada zaman Mataram Islam.

Bangunan kokoh ini sudah berdiri lebih dari 250 tahun lamanya. Letaknya berada di di Jl. Pandjaitan, Krapyak, Bantul, Yogykarta. Dari pusat keraton Yogyakarta, situs ini berjarak sekitar 3 km. Persis di bagian selatan Pondok Pesantren Al-Munawwir, Krapyak.

Dulunya bangunan ini digunakan oleh raja-raja Mataram untuk berburu kijang. Sebelum menjadi kawasan yang berpenduduk padat. Awalnya daerah ini dikenal sebagai hutan lebat yang dihuni oleh banyak binatang buruan, sepert kijang (rusa), babi hutan, merak dan lain sebagainya.

Karena letaknya tidak jauh dari pusat kerajaan, maka dibangunlah bangunan bernama Panggung Krapyak sesuai dengan namanya yakni Alas Krapyak. Tujuannya untuk tempat istirahat raja-raja yang sedang berburu binatang di sana.

Berdasarkan topografinya, bangunan ini berada pada garis imajiner, yakni Gunung Merapi, Tugu, Keraton, Panggungg Krapyak dan Laut Selatan. Menyarakat menyakini, garis imajiner ini memiliki makna filosofis.

Secara fisik, situs sejarah yang memiliki bentuk bangunan kubus ini berukuran 17,6 m x 15 m dengan tinggi 10. Memiliki satu pintu dan dua buah jendela pada masing-masing sisinya.

Panggung Krapyak terbagi menjadi dua lantai yakni lantai pertama berisi empat ruangan  pada bagian tenggara dan barat daya bagian atas merupakan bagian lantai dua. Dulunya untuk ke atas dihubungkan dengan menggunakan tangga kayu. Namun seiring perkembangan waktu, kayu tersebut lapuk sehingga tak bisa kita temui sekarang.

Dulunya lantai paling atas, digunakan para raja-raja Mataram untuk mengintai hewan buruan. Namun pada masa penjajahan Belanda, bangunan kubus ini dialih fungsikan sebagai benteng pertahanan. Sekalipun letaknya di kota wisata Jogja, namun tak banyak traveler yang mau menziarahi situs sejarah tempu dulu ini. (Adhon MK)

Related Posts

1 of 4