Berita UtamaMancanegaraTerbaru

Menyorot Pembicaraan Damai Tingkat Tinggi Intra-Afghanistan di Iran

Menyorot pembicaraan damai tingkat tinggi intra-Afghanistan di Iran.
Menyorot pembicaraan damai tingkat tinggi intra-Afghanistan di Iran/Foto: Al Monitor

NUSANTARANEWS.CO, Teheran – Menyorot pembicaraan damai tingkat tinggi intra-Afghanistan di Iran. Pada hari Rabu (7/7), Iran menjadi tuan pembicaraan tingkat tinggi pertama dalam beberapa bulan terakhir antara Taliban dan perwakilan pemerintah Afghanistan setelah terhenti akibat kebuntuan diplomatik di Qatar.

Putaran negosiasi intra-Afghanistan yang dihadiri oleh perwakilan pemerintah Afghanistan, tokoh-tokoh penting pendukung sistem Republik di Afghanistan, dan delegasi politik tingkat tinggi Taliban tersebut berlangsung di tengah penarikan pasukan Amerika Serikat (AS) dan NATO yang mengalami kekalahan setelah 20 tahun berperang di Afghanistan.

Dalam sambutannya, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan bahwa AS telah menderita kekalahan di Afghanistan dan selama lebih dari dua dekade kehadiran militernya hanya mendatangkan kehancuran besar-besaran di Afghanistan.

Zarif juga menyampaikan bahwa negosiasi intra-Afghanistan dan komitmen terhadap solusi politik adalah satu-satunya pilihan bagi para pemimpin dan kelompok Afghanistan.

Baca Juga:  Tanah Adat Merupakan Hak Kepemilikan Tertua Yang Sah di Nusantara Menurut Anton Charliyan dan Agustiana dalam Sarasehan Forum Forum S-3

“Hari ini, rakyat dan pemimpin politik Afghanistan perlu membuat keputusan sulit untuk masa depan negara mereka,” katanya.

Zarif juga menyatakan tentang kesiapan Iran untuk berkontribusi dalam proses negosiasi di antara pihak-pihak Afghanistan untuk penyelesaian konflik dan mengakhiri krisis.

Lebih lanjut, Zarif menegaskan bahwa, “Republik Islam Iran siap berkomitmen untuk membantu proses pembangunan politik, ekonomi dan sosial setelah terciptanya perdamaian di Afghanistan,” katanya kepada delegasi Republik Islam Afghanistan yang diwakili oleh mantan menteri luar negeri Yunus Qanuni, delegasi Taliban yang dipimpin oleh Sher Mohammad Abbas Stanikzai dan Dewan Tinggi untuk Rekonsiliasi Nasional.

Perkembangan terakhir situasi di Afghanistan menunjukkan bahwa Taliban telah menguasai wilayah di Afghanistan utara dan selatan, serta mulai meningkatkan tekanan di kota-kota provinsi dan menguasai jalur transportasi utama.

Kondisi chaos dan penuh ketidakpastian di Afghanistan ini tentu memiliki konsekuensi besar bagi negara tetangganya, terutama Iran yang menurut PBB diperkirakan menampung sekitar 2 juta orang Afghanistan yang tidak memiliki dokumen. Apalagi Iran dan Afghanistan berbagi perbatasan sepanjang hampir 1000 kilometer – bayangkan jarak antara Anyer dan Panarukan di Pulau Jawa. Sehingga Teheran memandang kehadiran militer AS di Afghanistan sebagai ancaman nyata di wilayah tersebut.

Baca Juga:  Drone AS Tidak Berguna di Ukraina

Sebagai tuan rumah, Iran tentu berupaya mencari penyeimbang untuk menghadapi rival regional yang berbeda secara ideologis. (Agus Setiawan)

Related Posts

1 of 3,049