NUSANTARANEWS.CO – Novel Bografi karya Abidah Abidah El Khalieqy berjudul “Mimpi Anak Pulau” sukses diangkat ke layar lebar. Produksi film ini diprakarsai oleh Nadienne Batam Production dan studiopro 1226 Jakarta, dengan Executive Producer Mimpi Anak Pulau, Indra Sudirman dan disutradarai oleh Kiki Nuriswan.
Para pecinta film tanah air patutnya menyambut gembira kehadiran film penuh inspiratif dari pesisir Nongla pulau Batam itu karena telau resmi diluncurkan pada Sabtu Kemarin (13/8).
Peluncuran film yang juga diagendekan menyambut HUT RI ke-71 ini selain diputar diputar secara serentak di biskop di Tanah Air, juga akan ditayangkan di negara serumpun seperti Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam.
Ya memang film ini dapat menyatukan Indonesia-Malaysia di layar lebar, sebab beberapa aktor dan aktris senior dari negeri jiran itu ikut beradu akting dengan aktor dan aktris dari Indonesia. Aktor dan aktris dari Malaysia itu adalah, Daktu Tamimi, Mardiana Alwi, dan Azrul Kamal. Ketiganya seringkali muncul di layar lebar Malaysia, bahkan akting ketiganya pun diakui cukup memukau disana.
Ketiganya hanyalah pemeran pembantu dalam film ini, dimana Daktu Tamimi berperan sebagai guru ngaji, Mardiana berperan sebagai orang dari Malaysia yang hendak mengadopsi Gani, dan Azrul merupakan Kakek Gani.
Adapun aktor kawakan yang bergabung dalam film ini yakni Ray Sahetapy, Ray berperan sebagai seorang ayah bernama Lasa, ayah dari Gani ini merupakan tokoh sentral dalam film ini. Selain itu, hadir juga Ananda Faturrahman atau Ananda Lontoh. Perannga sebagai Ibu Rudiah di film ini. Sedangkan untuk pemeran utama dalam film ini adalah Daffa Permana. Daffa merupakan asli anak Pulau Batam, Daffa belum pernah beradu akting sama sekali di depan layar kaca.
“Yah jadi cukup kesulitan juga, tapi saya suka karena aktingnya sangat natural dan semakin menghidupkan film ini menjadi seperti sangat realistis,” kata Indra Sudirman kepada wartawan.
Sebagai informasi, sebagaimana kisah nyata yang dituliskan dalam novel tersebut, film mimpi Anak Pulau menceritakan kisah nyata kehidupan dan penuangan seorang anak di Pulau Batam, kepulauan Riau yang bernama Gani Lasa adalah yang kini telah menjadi tokoh inspiratif, tidak hanya di Pulau Batam, tetapi bagi masyarakat Kepulauan Riau. Betapa tidak, Gani Lasa adalah satu di antara tiga sarjana pertama di Batam yang lahir dan besar di pesisir Nongsa, Pulau Batam. Dan sebelum sukses hingga sekarang menjadi pejabat di Batam. Gani lasa menjalani kisah hidupnya dengan penuh kepahitan. (Restu/Sule/Red-02)