Kesehatan

Menutup Kepala Saat Tidur Bisa Merusak Otak

Menutup kepala saat tidur bisa merusak otak.
Menutup kepala saat tidur bisa merusak otak/Ilustrasi: eatthis.com

NUSANTARANEWS.CO – Menutup kepala saat tidur bisa merusak otak. Padahal otak adalah organ terpenting dalam tubuh manusia. Melalui otak, semua rangsangan dapat disampaikan dan dibaca. Ibarat sebuah komponen laptop, otak adalah prosesornya. Jika prosesor rusak, maka laptop atau komputer tidak mampu beroperasi. Begitu halnya dengan otak manusia, jika otak mengalami kerusakan, maka dampaknya berpangaruh pada kesehatan tubuh.

Karena itu, penting bagi kita semua untuk peduli dan paham bagaimana cara menjaga dan merawat otak kita. Sebab tanpa kita sadari ternyata banyak sekali kebiasaan yang bisa membuat rusak sistem otak kerja. Kebiasaan buruk yang kadang kita abaikan itu salah satunya adalah menutup kepala saat tidur. Yah, mungkin ini tampak sepele, namun siapa sangka jika dampaknya buruk bagi kesehatan otak.

Dr. Muh. Akbar, dalam sebuah penelitiannya menjelaskan bahwa kebiasaan dengan menutup kepala disaat tidur dalam jangka panjang dapat menyebabkan otak mengalami kerusakan. Pasalnya karbondioksida yang dilepaskan saat tidur, akan terhirup kembali, sehingga otak tercemar. Jika demikian, otak akan sangat rentan rusak.

Baca Juga:  Perawatan Bayi Prematur di Rumah: Tips Sehat dari Dr. Anita Febriana Dokter Spesialis Anak RSUD dr. Moh. Anwar Sumenep

Dalam sebuah studi di Amerika beberapa waktu lalu menunjukkan bahwa 23% orang yang tidur dengan kepala tertutup mengalami demensia. Risiko demensia adalah karena menutupi aliran udara melalui mulut dan hidung sehingga otak tidak mendapat suplai udara segar yang mencukupi. Bukan hanya itu, Anda juga menghirup kotoran, debu, dan bakteri yang terkubur di balik selimut atau penutup kepala.

Ini bukan lelucon. Jadi perhatikan cara tidur yang baik. Dianjurkan sebaiknya tidur dengan posisi tubuh di atas sisi sebelah kanan (rusuk kanan sebagai tumpuan). Posisi tidur yang seperti ini lebih menyehatkan dari pada tiga posisi yang lain, yaitu tidur telentang, tengkurap, dan tidur dengan bertumpu pada sisi kiri tubuh.

Tak jadi soal saat tidur nanti posisi kita berubah ke atas ke kiri atau menyamping. Namun yang jelas menutup kepala saat tidur, bisa mengurangi kemampuan otak dalam berpikir. Memang tak bisa kita pungkiri saat tertidur banyak sekali ragam posisi yang dilakukan, salah satunya menutup kepala, baik menggunakan tangan, bantal, maupun selimut, tengkurap dan masih banyak lagi.

Baca Juga:  Pemerintah Lakukan Uji Coba Pemberian Makan Bergizi Gratis di Nunukan

Sebagai catatan: gaya tidur dengan menutup kepala bisa berpotensi memicu beberapa penyakit antara lain keterbelakangan mental (down syndrome), kerusakan batang otak (traumatic brain injury), ketidakmampuan saat berkomunikasi (asperger syndrome), epilepsi, gangguan kejiwaan, autisme, kelainan otak kronis yang menggangu pergerakan, penyakit disorientasi otak, kelumpuhan, dan masih banyak penyakit berbahaya lainnya berhubungan dengan otak. (Ad/Alya)

Related Posts

1 of 3,050