Mancanegara

Menunggu Hasil Pertemuan Puncak AS dan Korea Utara di Singapura

 

 

Menunggu Pertemuan Puncak AS dan Korea Utara di Singapura copy

NUSANTARANEWS.CO – Menunggu hasil pertemuan puncak Amerika Serikat (AS) dan Korea Utara di Singapura. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tiba di Singapura untuk pertemuan puncaknya dengan Presiden AS Donald Trump pada hari Selasa (12/06/2018). Kim tiba di bandara Changi pada Minggu (10/06/2018) siang dengan menggunakan pesawat Air Cina.

Sungguh menarik aksi drama kedua Presiden ini, setelah berseteru dan saling mengancam perang – kini keduanya memutuskan untuk bertemu dan berdialog. Padahal sejak 2017 lalu, Washington dan Pyongyang terus bersitegang hingga membuat situasi di Semenanjung Korea berada pada titik terburuk dalam beberapa tahun terakhir.

Seperti diketahui ketegangan di Semenanjung Korea berawal saat Pyongyang meluncurkan uji coba rudal balistik pada 14 Februari 2017 – tidak lama setelah Donald Trump dilantik sebagai Presiden AS ke-45.

Kemudian pada bulan Juli 2017, Korut kembali meluncurkan uji coba rudalnya yang memicu reaksi Presiden Trump. Trump menyindir Kim Jong-un yang kemudian berkembang dengan saling hina dan saling mengancam.

Baca Juga:  Keluarnya Zaluzhny dari Jabatannya Bisa Menjadi Ancaman Bagi Zelensky

Sejumlah pengamat memandang bahwa Kim telah meraih kemenangan dengan adanya pertemuan tersebut. Sejumlah kalangan juga bertanya-tanya apakah Kim akan menghapus program nuklirnya? Bila jawabannya ya. Konsesi apa yang diinginkan Kim sebagai imbalan pembatalan program nuklirnya.

Kim sempat mengatakan bahwa sekarang ingin fokus pada pembangunan ekonomi negaranya dan meminta agar semua sanksi internasional dicabut sehingga investasi dapat masuk.

Sementara Presiden Trump telah mengisyaratkan bahwa dirinya siap menandatangani perjanjian mengakhiri Perang Korea secara resmi yang sejauh masih berupa gencatan senjata sejak Perang 1953.

Presiden Trump juga mengatakan bahwa jika pertemuan ini berjalan tidak sesuai dengan yang diinginkan, dia akan meninggalkan pertemuan. Tetapi jika keadaannya berjalan baik, Kim akan diundang ke Gedung Putih.

Menteri Pertahanan AS Jim Mattis mengatakan bila Korea Utara telah mengakhiri program senjata nuklirnya yang dapat diverifikasi oleh dunia internasional – baru sanksi PBB terhadap Korut dapat diakhiri. Sehingga bantuan internasional dapat mengalir ke negara itu.

Baca Juga:  Militer Israel Kawal Aksi Pemukim Zionis Bakar Pemukiman Paletina di Tepi Barat

Tetapi ini tidak berarti bahwa AS berharap semuanya dapat diselesaikan dalam pertemuan di Singapura. Presiden Trump mengatakan semua itu memerlukan proses yang panjang. (Banyu)

Related Posts

1 of 3,052