PolitikTerbaru

Menunggu Cagub Pilihan PDIP

NUSANTARANEWS.CO – Tidak terasa 71 tahun sudah Indonesia merdeka. Tidak terasa pula sudah hampir setengah abad perjuangan bangsa Indonesia menegakkan Pancasila, UUD 1945 dan NKRI hilang tanpa bekas ditelan gelombang reformasi.

Sudah sewajarnya bila banyak kalangan merasa prihatin dengan kondisi ini. Apalagi dengan maraknya politik transaksional yang melanda elit politik kita, baik yang berada di parlemen, kalangan penegak hukum maupun di pemerintahan.

Belakangan, di tengah gemuruh politik ibu kota yang mendekati masa pendaftaran pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, aroma politik transaksional kembali mencuat di kalangan elite kekuasan. Bahkan isu transaksional posisi Kepala BIN dan Gubernur DKI menjadi gosip terbuka di media sosial, bahkan menjadi isu publik yang hangat dibicarakan, bahwa pelantikan Budi Gunawan menjadi Kepala BIN tinggal menunggu dukungan PDIP kepada Ahok. Bila hal itu terjadi, maka transaksi pun selesai. Benarkah? Kita tunggu saja perkembangannya.

Yang pasti, jelas tidak mudah bagi PDIP untuk memutuskan siapa calon yang akan diusung. Bahkan ada kabar bahwa enam partai politik siap memberikan dukungan bila PDIP mengusung kadernya Tri Rismaharini sebagai calon.

Baca Juga:  Pj Bupati Pamekasan Salurkan Beras Murah di Kecamatan Waru untuk Stabilitas Harga

Seperti banyak diberitakan, dukungan kepada Risma semakin menguat oleh banyak kalangan elit politik, termasuk dari dalam internal partai. Risma dinilai oleh banyak kalangan adalah satu-satunya figur yang dianggap mampu mengalahkan calon pertahana. Bahkan menurut beberapa pengamat, bila PDIP menampilkan Risma sebagai Cagub DKI akan memberikan nuansa yang berbeda dalam pertarungan politik di Jakarta.

Apalagi sekarang gerakan mendukung Risma untuk menjadi Cagub DKI-1 semakin marak dibanyak tempat dalam bentuk posko dan poster dukungan. Demikian pula dukungan berduet dengan Sandiaga Uno dari Gerindra. Bila hal itu terwujud maka sekali lagi PDIP dan Gerindra berpeluang akan memenangkan pertarungan di DKI seperti pilgub 2012 lalu. Bukan itu saja, bila PDIP dan Gerindra berkoalisi, maka mereka akan memiliki 43 kursi dari 106 kursi DPRD DKI Jakarta. (banyu)

 

 

Related Posts

1 of 8