Berita UtamaEkonomiFeatured

Menteri ESDM: Pemerintah Akan Menggenjot Pembangkit Listrik EBT

NUSANTARANEWS.CO – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignatius Jonan mengutarakan bahwa pemerintah akan menugaskan Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk menggenjot pembangunan pembangkit listrik EBT. Pengalihan tugas ini adalah untuk memanfaatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Kementerian ESDM bagi program-program lain yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, seperti Penerangan Jalan Umum (PJU).

Di samping pembangkit listrik EBT off grid, Pemerintah juga akan menggenjot pembangkit on grid. Salah satu pembangkit EBT on grid yang segera beroperasi adalah Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap I. Bahkan, pembangkit dengan kapasitas 75 MW dari 30 turbin ini rencananya akan segera diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada bulan Januari 2018 ini.

Menteri ESDM juga menargetkan rasio elektrifikasi 2018 bisa melampaui 97,5 persen atau lebih tinggi dari target Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional yakni 95,15 persen.

“Dengan begitu saya mau (rasio elektrifikasi) 99,99 persen pada akhir 2019,” ujar Jonan saat menghadiri sebuah acara di Bali pekan ini, dikutip dari laman Kementerian ESDM pada Jumat (12/1).

Baca Juga:  Sekda Nunukan Buka FGD Penyampaian LKPJ Bupati Tahun Anggaran 2023

Peningkatan rasio elektrifikasi merupakan salah satu target utama pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hingga akhir tahun lalu, realisasi rasio elektrifikasi Indonesia telah mencapai 94,91 persen, melampaui target pemerintah yang dipatok 92,75 persen.

Guna mencapai angka tersebut, Jonan akan terus menambah pembangkit listrik berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) baik off grid dan on grid serta penyediaan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE).

Sebagai catatan, konsumsi listrik Indonesia memang masih relatif kecil jika dibandingkan negara-negara tetangga. Rata-rata konsumsi listrik masyarakat Indonesia sepanjang tahun lalu hanya 1.012 kiloWatt hour (kWH) per kapita. Sementara berdasarkan data Bank Dunia, pada tahun 2014, konsumsi listrik Thailand telah mencapai 2.540 kWh per kapita, Malaysia 4.596 kWh per kapita, Vietnam 1.439 kWh per kapita, dan Singapura 8.854 kWh per kapita.

Hingga akhir 2016, realisasi penjualan listrik perseroan tercatat 216 TerraWatt hour (TWh) atau meningkat 6,5 persen jika dibanding penjualan tahun sebelumnya 202,8 TWh. Sementara itu, hingga akhir tahun ini, PLN menargetkan pertumbuhan penjualan listrik sebesar 6,5 persen atau setara 217,4 TWh. (Aya)

Related Posts

1 of 24