NUSANTARANEWS.CO – Anggota Komisi VII DPR RI, Ramson Siagian, mengharapkan agar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang baru, yakni Arcandra Tahar, bisa lebih bijak dalam bersikap dan membuat pernyataan, sehingga tidak selalu menimbulkan polemik di masyarakat.
“Udah ketentuan Presiden, harapan kita agar menteri yang baru bisa lebih bijak daripada menteri yang lama, jadi harus lebih baik lah,” ungkapnya saat ditemui di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Rabu (27/7/2016).
Menurut Ramson, jika dilihat dari latar belakang Arcandra Tahar, seharusnya tidak akan ada masalah dalam menjalankan fungsinya sebagai Menteri ESDM. “Hanya bagaimana nanti membina komunikasi dengan stakeholders, apalagi dengan Komisi VII DPR RI dan yang lainnya. Sehingga, tidak mudah membuat pernyataan-pernyataan yang bersifat tendensius melulu,” ujar Politisi dari Partai Gerindra tersebut.
Ramson juga menegaskan agar Menteri ESDM bisa lebih fokus dan profesional dalam melaksanakan tugas-tugas pokoknya sebagai pembantu Presiden. Terlebih lagi, lanjutnya, dalam menjalin kerja sama dengan pihak DPR.
“Karena tidak bisa menteri hanya kerja sendiri. Kita dalam proses membuat Undang-Undang (UU) misalnya, kan harus bekerjasama dengan DPR, dan DPR punya fungsi legislatif yakni soal budget dan pengawasan yang mana sangat berpengaruh terhadap kelancaran menteri sebagai salah satu pimpinan di eksekutif,” katanya.
Di samping itu, Ramson menambahkan, Menteri ESDM juga memiliki banyak pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan pasca hengkangnya Sudirman Said. Seperti diantaranya terkait Rancangan Undang-Undang (RUU) Minyak dan Gas (Migas), RUU Mineral dan Batu Bara (Minerba), penurunan produksi minyak, terkait permasalahan PT Freeport Indonesia, serta suasana investasi di sektor energi yang masih belum kondusif.
“Iya itu nanti termasuk PR menteri baru, yang penting menteri baru ini jangan terlalu mudah memberikan tuduhan-tuduhan terhadap siapa pun stakeholders, apakah itu di sektornya atau apakah itu terkait dengan DPR RI misalnya,” ungkapnya lagi.
Seperti diketahui, Menteri ESDM yang lama yakni Sudirman Said, dianggap selalu menimbulkan kegaduhan politik. Misalnya saja soal dilaporkannya Setya Novanto kepada Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI terkait lobi saham Freeport Indonesia, dan yang terakhir adalah pernyataan Sudirman Said yang menyebut PT Perusahaan Listrik Negara/PLN (Persero) Tbk yang dijadikan alat mengeruk keuntungan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). (deni)