Ekonomi

Menteri BUMN Harapkan CSR Bisa Tingkatkan Taraf Hidup Masyarakat

“Upaya pemerintah meningkatkan taraf hidup masyarakat kalangan bawah melalui dana CSR sesungguhnya telah dilakukan. Akhir tahun 1980, Presiden Soeharto melakukan uji coba dengan mengumpulkan perusahaan-perusahaan terbesar bernama Kelompok Jimbaran dan Prasetya untuk menerbitkan Pajak Negatif.”

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan salah satu upaya yang saat ini dapat diandalkan membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat kalangan bawah adalah CSR (Corporate Social Responsibility).

Menurut Rini, CSR bukan program yang hanya sebatas memberi bantuan, namun juga menjadi salah satu cara menyentuh masyarakat secara langsung.

“Apa itu CSR? Apakah dengan menyumbang memberikan membangun gedung sekolah, membangun satu klinik itu sudah cukup? Tidak, kita punya tanggung jawab lebih dari itu. Kalau kita mau tahu keadaan masyarakat bawah kita harus tahu gimana perasaan mereka,” ungkapnya di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (18/8/2017).

Maka dari itu, Rini berharap melalui adanya CSR, BUMN dapat melakukan pembinaan dan pembimbingan yang berkelanjutan bagi masyarakat agar hal tersebut memberi benefit dan berdampak bagi perbaikan kehidupan masyarakat secara luas.

Baca Juga:  Mobilisasi Ekonomi Tinggi, Agung Mulyono: Dukung Pembangunan MRT di Surabaya

“Program kemitraan bina lingkungan bukan hanya urusan memberi dana untuk mereka. Tetapi bagaimana pembinaan dan kelanjutan untuk memberikan benefit kepada masyarakat secara luas. Kalau kita bicara kemitraan, bagaimana kita memberi pembiayaan agar mereka bisa berusaha,” tutur dia.

Sebenarnya upaya tersebut sudah dilakukan Presiden Soeharto lebih dulu dan berhasil. Dimana akhir tahun 1980, Presiden Soeharto melakukan uji coba dengan mengumpulkan perusahaan-perusahaan terbesar bernama Kelompok Jimbaran dan Prasetya untuk menerbitkan Pajak Negatif.

Dalam perkembangannya Pajak Negatif ini kemudian lebih dikenal dengan istilah CSR. Yakni sebagai bentuk pertanggung jawaban dampak sosial dari korporasi atas pelaksanaan sistem kapitalisme.

Tokoh Mazhab Ekonomi Rasional, Milton Friedman menjelaskan bahwa untuk menyelamatkan kelompok yang tersingkir akibat sistem kapitalisme adalah kapitalisme itu sendiri. Caranya dengan menerapkan sistem Pajak Negatif (CSR). Sasarannya adalah mereka (kelompok masyarakat) yang tersingkir dari pembangunan dalam teori Ilmu Ekonomi.

Sebagai informasi, CSR merupakan satu-satunya instrumen yang diwariskan sosialisme di dalam kapitalisme. Tujuannya untuk memberikan bantuan kepada orang miskin yang tersingkir dari pembangunan sistem kapitalis (perusahaan).

Baca Juga:  Kondisi Jalan Penghubung Tiga Kecamatan Rusak di Sumenep, Perhatian Pemerintah Diperlukan

Pewarta: Ricard Andhika
Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 10