Terbaru

Menristekdikti Tekankan Pentingnya Riset dan Publikasi Internasional

Menristekdikti Tekankan Pentingnya Riset dan Publikasi Internasional
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Prof. H. Mohamad Nasir Ph.D. (Foto: mnctrijayafm.com)

NUSANTARANEWS.CO, Kudus – Dalam upaya pengembangan sumber daya manusia (SDM), pendidikan, terlebih pendidikan tinggi, memegang peranan kunci. Dengan tidak melupakan jenis pendidikan non-formal dan informal, peranan pendidikan tinggi sebagai terminal akhir dalam jenjang pendidikan formal sejak SD, SMP, dan SMA. Riset dan publikasi karya ilmiah di tingkat internasional menjdi sangat penting untuk diperhatikan.

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Prof. H. Mohamad Nasir Ph.D mengutarakan hal itu dalam amanatnya yang dibacakan Rektor Universitas Muria Kudus (UMK), pada upacara bendera memperingati Hari Pendidikan Nasional tahun 2018, yang tahun ini mengusung tema ‘’Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan”.

‘’Pendidikan tinggi amatlah strategis dalam meningkatkan kualitas SDM, karena di dalamnya terdapat keharusan melakukan riset untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), demi kesejahteraan manusia Indonesia dan dunia,’’ tegas Menristekdikti.

Baca juga: Jokowi Belum Penuhi Janjinya Urus Bidang Riset dan Pengembangan

Menristekdikti mengutarakan, dewasa ini negara-negara di dunia semakin berupaya keras memajukan pendidikan tingginya. ‘’Tidak hanya dalam sistem pembelajarannya, juga dalam lingkup riset, teknologi dan inovasi,’’ ujarnya.

Baca Juga:  Prabowo-Gibran Menang Telak di Jawa Timur, Gus Fawait: Partisipasi Milenial di Pemilu Melonjak

Hal itu, lanjut Menristekdikti dalam sambutannya yang dibacakan Dr. Suparnyo itu, antara lain terlihat dari publikasi ilmiah internasional, di mana setiap negara mengandalkan perguruan tingginya untuk melakukan riset dan mempublikasikannya di jurnal-jurnal ilmiah internasional bereputasi.

‘’Melaksanakan riset serta inovasi bagi perguruan tinggi, semakin penting dalam situasi sosial yang penuh disrupsi di era sekarang ini, terutama dengan dorongan Revolusi Industri 4.0,’’ lanjutnya menambahkan.

Ditegaskannya pula, bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran, termasuk di dalamnya riset-riset yang dilakukan oleh insan perguruan tinggi, harus bisa menjawab kondisi disruptif. Jika tidak, maka proses pendidikan tinggi kita tidak dapat menyentuh kenyataan sosial yang sebenarnya,’’ tegasnya.

Dikemukakannya, pendidikan tinggi di Indonesia harus bisa menjawab problem sosial yang dewasa ini terus bertambah, baik jenis maupun substansinya. Harapan ini bisa diwujudkan oleh para ahli di bidangnya masing-masing, yang umumnya dihasilkan perguruan tinggi.

‘’Semakin banyak SDM berkualitas dihasilkan perguruan tinggi, insyaAllah semakin banyak alternatif solusi yang bisa diberikan untuk menjawab masalah-masalah di tengah-tengah masyarakat,’’ tuturnya.

Baca Juga:  Juara Pileg 2024, PKB Bidik 60 Persen Menang Pilkada Serentak di Jawa Timur

Sementara itu, upacara memperingati Hari Pendidikan Nasional tahun 2018 di UMK yang digelar di halaman sebelah barat Auditorium Kampus itu, diikuti oleh jajaran pimpinan universitas, pimpinan fakultas, para dosen, staf akademik dan juga mahasiswa, dengan Rektor UMK sebagai inspektur upacara. (red/rosidi)

Editor: Novi Hildani

Related Posts

1 of 3,142