Menpora: Peran Organisasi Kepemudan Sebagai Penangkal Isu-isu Negatif

Menpora di Milad Ke-39 BKPRMI/Foto Menpora

Menpora di Milad Ke-39 BKPRMI/Foto Menpora

NUSANTARANEWS.CO – Isu-isu negatif seperti maraknya peredaran narkoba dan yang terbaru adalah prostitusi gay sebagai bagian dari mewabahnya LGBT di Indonesia, membuat banyak kalangan angkat bicara. Sebab hal itu selain merusak mental dan moral pemuda juga dapat mengikis para penerus estafet kepemimpinan.

Menteri Pemuda dan Olahraga, (Menpora) Imam Nahrawi mengatakatan salah satu penangkal isu-isu tersebut adalah peran organisasi kepemudaan. Hal ini disampaikannya saat menghadiri Milad Ke-39 dan Membuka Latihan Manajemen Dakwah (LMD) II Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI), Jumat (16/9) pagi di Wisma Menpora, Jakarta.

“Saat ini organisasi kepemudaan dihadapkan pada tantangan berat menghadapi masalah kepemudaan. Mulai dari pesatnya perkembangan narkoba, mewabahnya LGBT, isu-isu anarkisme, terorisme, anarkisme dan tindakan-tindakan kriminalitas lainnya. Peran organisasi kepemudaan seperti BKPRMI ini sangat dibutuhkan untuk menangkal isu-isu negatif tersebut,” kata Imam di hadapan para hadirin yang antara lain adalah Dewan Pembina dan Penasehat BKPRMI Said Abdul Kadir Al Idrus, Ketua Umum DPP BKPRMI Said Aldi Al Idrus dan Ketua DPRD Provinsi Sumatera Utara Parliansyah Harahap.

Apa yang Menpora sampaikan berkait kelindang dengan tema yang diusung BKPRMI di usianya yang ke-39 yaitu “Memperkuat Peran Kader Pemuda Remaja Masjid Menuju Regenerasi Kepemimpinan Bangsa”. Oleh karena itu, selain Menteri Imam mengucapkan selamat Milad ke-39 BKPRMI, pihaknya juga berharap BKPRMI tetap istiqomah perjuangannya menjadi pendidik, pejuang, pendakwah, pemersatu, pembaharu serta perekat pemuda dan remaja masjid Indonesia khususnya dan umat Islam di Indonesia umumnya.

“Sangat sulit bagaimana kita mampu bisa eksis dalam usia yang ke-39 tahun ini, kecuali kita istiqomah dalam rel, aturan, anggaran dasar, anggaran rumah tangga dan program kerja serta yang paling utama adalah cita-cita besar dan visi pendirian organisasi,” lanjut Imam.

Tidak hanya itu, Imam pun menjelaskan bahwa usia 39 tahun ini adalah usia yang belum cukup matang. Tetapi disitulah puncak dimana harus beradaptasi dengan perubahan, banyak persoalan yang harus dihadapi untuk dirubah menuju kearah yang lebih baik.

“Dengan Milad ke-39 ini ayo kita kembali ke masjid, jadikan masjid sebagai sumber inspirasi kehidupan, di masjid akan banyak lahir kesalehan, amal perbuatan yang baik, dan akan banyak interaksi antar umat, yang akan merekatkan dan mempersatukan pemuda, remaja dan umat Islam menuju kehidupan di Indonesia yang lebih baik” seru imam.

Selanjutnya Imam menegaskan, satu tahun ke depan BKPRMI akan berumur 40 tahun. “Pada saat itu adalah ujian terberat bagi suatu organisasi,” katanya. (Sulaiman)

Exit mobile version